Komodo Diusulkan Menjadi Ikon Asean

Jakarta - Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) akan mengusulkan komodo sebagai salah satu ikon Asean Community 2015 karena menjadi satu-satunya sisa binatang purba di dunia.


"Komodo bukan hanya milik Indonesia dan Asean, tapi juga warisan dunia karena itu kami akan usulkan dalam forum kepemudaan di kawasan regional maupun internasional agar jadi ikon bersama," kata Ahmad Doli Kurnia, Ketua KNPI, tadi malam.


Dia berbicara ketika menerima 24 pemuda Asean peserta Asean + 3 Inventors Expo 2011 di lobi Trans TV untuk menghadiri Pameran Foto Komodo dan pemutaran film bersama pakar komodo, Putra Sastrawan.


Doli mengatakan di forum internasional sebelumnya yang digelar KNPI pada Febuari lalu yaitu International Youth Forum on Climate Change, pihaknya juga membawa peserta ke Pulau Komodo untuk menyuarakan pelestariannya sebagai binatang yang masih eksis sejak 60 juta tahun lalu dan hanya di Indonesia.


Doli, yang juga wakil ketua World Assembly of Youth (WAY), mengatakan pihaknya menyambut gembira kegiatan yang digagas kantor Menpora dan Universitas Budi Luhur untuk memberdayakan generasi muda Asean melalui hasil kreasi dan inovasi.


"Menarik sekali ada upaya dari masyarakat sipil Asean untuk membangun kerja sama yang positif dalam pengembangan sumber daya manusia Asean dalam hal peningkatan wawasan dan pemanfaatan tekhnologi tepat guna."


Menurut Doli, kesadaran pertemuan seperti ini penting untuk membangun komunitas Asean yang lebih kuat dan saling memiliki. Apalagi tugas itu bukan hanya di tangan pemerintah di negara-negara Asean.


Halida Hatta, corporate secretary Trans TV, mengatakan pameran foto komodo karya jurnalis kerjasama dengan Yayasan Komodo Indonesiaku adalah upaya menyuarakan pada dunia dengan keunikan flora dan fauna RI


"Keunikan fauna bukan hanya di Pulau Komodo tetapi juga di Garis Wallace yang melalui Kepulauan Melayu antara Kalimantan, Sulawesi, Bali Barat dan Lombok Timur. Program-program TransTV banyak mengenai mengeksplore kekayaan alam Indonesia," tandasnya.


Sementara itu, Linda Islami, dosen yang juga Public Relations Manager Universitas Budiluhur mengatakan Asean+3 Youth Inventors Expo 2011 diikuti perwakilan negara Asean plus China, Jepang dan Korea Selatan.


"Kegiatan berlangsung 5-9 Juni 2011 di tiga tempat yaitu kampus Universitas Budi Luhur, Museum Asia-Afrika Bandung dan Pusat Penelitian & Pengembangan Tekhnologi Serpong," katanya.


Dua peserta dari Thailand, Azima, tercatat sebagai mahasiswa tamu di Universitas Pakuan, Bogor dan Doan Hai Hoang dari Vietnam yang kuliah di President University Cikarang merasa gembira bisa bergabung dengan peserta dari negaranya masing-masing dalam forum pemuda ini.


"Membangun komunitas Asean memang harus memperkuat jaringan kerjasama di kalangan pemudanya sehingga jadi komunitas yang kuat.


Di Vietnam, ujarnya, ada sedikitnya 21 investor yang membangun usaha termasuk Grup Ciputra. Entrepreneurship akan menjadi jembatan memperkuat Asean pula.