Selayang Pandang
Letak Kabupaten Bengkalis sangat strategis, karena disamping berada di tepi alur pelayaran internasional yang paling sibuk di dunia, yakni Selat Malaka, juga berada pada kawasan segitiga pertumbuhan Ekonomi Indonesia-Malaysia-Singapura (IMS-GT) dan kawasan segitiga pertumbuhan Ekonomi Indonesia-Malaysia-Thailand (IMT-GT).
Tinjauan Historis
Secara historis wilayah Kabupaten Bengkalis sebelum Indonesia merdeka, sebagian besar berada di wilayah pemerintahan Kerajaan Siak Sri Indrapura. Setelah diproklamirkannya Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan diikuti dengan penyerahan kekuasaan oleh Raja Kerajaan Siak Sri Indrapura Sultan Syarif Kasim II , maka seluruh wilayah yang berada dibawah kekuasaan Kerajaan Siak Sri Indrapura, termasuk wilayah Kabupaten Bengkalis berada di bawah pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kemudian pada tahun 1956 yakni berdasarkan Undang-undang Nomor 12 Tahun 1956 dibentuklah Kabupaten Daerah Tingkat II Bengkalis, yang pada waktu itu masih berada dibawah Propinsi Sumatera Tengah dengan pusat pemerintahan berkedudukan di Sumatera Utara. Dengan dibentuknya Propinsi Daerah Tingkat I Riau berdasarkan Undang-undang Nomor 61 tahun 1958 tentang Penetapan Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Sumatera Barat, Riau dan Jambi, maka Kabupaten Daerah Tingkat II Bengkalis berada dalam Propinsi Daerah Tingkat I Riau.
Selanjutnya setelah terjadi pemekaran daerah, kabupaten Bengkalis yang semula jumlah penduduknya merupakan jumlah penduduk terbanyak di Propinsi Riau yaitu dengan jumlah 1.182.267 jiwa namun setelah pemekaran menjadi 545.737 jiwa dengan luas wilayah yang semulanya 30.646,83 Km2 menjadi 7.773,93 Km2.
Kondisi Geografis
Kabupaten Bengkalis memilki luas 7.773,93 Km2 yang wilayahnya berada pada posisi 2°30'LU-0°17'LU dan 100°52'BT - 102°10'BT, dengan batas-batas sebagai berikut:
Sebelah Utara berbatas dengan Selat Malaka
Sebelah Selatan berbatas dengan Kabupaten Siak
Sebelah Barat dengan Kota Dumai, Kabupaten Rokan Hilir dan Kabupaten Rokan Hulu
Sebelah Timur dengan Kabupaten Karimun dan Kabupaten Pelalawan
Kabupaten Bengkalis memilki letak yang sangat strategis, sebab disamping berhadapan langsung dengan Negara tetangga, yakni Malaysia, yang hanya dipisahkan dengan Selat Malaka yang sejak dahulu dikenal sebagai jalur perdagangan Internasional yang ramai, juga berada pada posisi segitiga pertumbuhan Indonesia, Malaysia, Singapura (IMS-GT) dan Segitiga Pertumbuhan Indonesia, Malaysia, Thailand (IMG-GT).
Potensi dan Sumber Daya Alam
Disamping letaknya yang strategis Kabupaten Bengkalis menyimpan sumberdaya alam yang cukup besar bahkan kekayaan alam bumi Bengkalis, baik sektor migas seperti minyak bumi yang terdapat di Kecamatan Mandau maupun non migas, seperti hasil perkebunan, hasil perikanan dan lain-lainnya.
Penduduk
Secara Administrasi Pemerintah, Kabupaten Bengkalis terbagi dalam 8 Kecamatan, 19 Kelurahan, 87 Desa dengan luas wilayah 7.773,93 Km2. Tercatat jumlah penduduk Kabupaten Bengkalis 545.737 jiwa dengan sifatnya yang heterogen, mayoritas penganut agama Islam, disamping Suku Melayu yang merupakan mayoritas juga terdapat suku-suku lainnya seperti : Suku Minang, Suku Jawa, Suku Bugis, Suku Batak, Tionghoa dan sebagainya.
Sejarah Asal Mula Nama BengkalisLetak Kabupaten Bengkalis sangat strategis, karena disamping berada di tepi alur pelayaran internasional yang paling sibuk di dunia, yakni Selat Malaka, juga berada pada kawasan segitiga pertumbuhan Ekonomi Indonesia-Malaysia-Singapura (IMS-GT) dan kawasan segitiga pertumbuhan Ekonomi Indonesia-Malaysia-Thailand (IMT-GT).
Tinjauan Historis
Secara historis wilayah Kabupaten Bengkalis sebelum Indonesia merdeka, sebagian besar berada di wilayah pemerintahan Kerajaan Siak Sri Indrapura. Setelah diproklamirkannya Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan diikuti dengan penyerahan kekuasaan oleh Raja Kerajaan Siak Sri Indrapura Sultan Syarif Kasim II , maka seluruh wilayah yang berada dibawah kekuasaan Kerajaan Siak Sri Indrapura, termasuk wilayah Kabupaten Bengkalis berada di bawah pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kemudian pada tahun 1956 yakni berdasarkan Undang-undang Nomor 12 Tahun 1956 dibentuklah Kabupaten Daerah Tingkat II Bengkalis, yang pada waktu itu masih berada dibawah Propinsi Sumatera Tengah dengan pusat pemerintahan berkedudukan di Sumatera Utara. Dengan dibentuknya Propinsi Daerah Tingkat I Riau berdasarkan Undang-undang Nomor 61 tahun 1958 tentang Penetapan Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Sumatera Barat, Riau dan Jambi, maka Kabupaten Daerah Tingkat II Bengkalis berada dalam Propinsi Daerah Tingkat I Riau.
Selanjutnya setelah terjadi pemekaran daerah, kabupaten Bengkalis yang semula jumlah penduduknya merupakan jumlah penduduk terbanyak di Propinsi Riau yaitu dengan jumlah 1.182.267 jiwa namun setelah pemekaran menjadi 545.737 jiwa dengan luas wilayah yang semulanya 30.646,83 Km2 menjadi 7.773,93 Km2.
Kondisi Geografis
Kabupaten Bengkalis memilki luas 7.773,93 Km2 yang wilayahnya berada pada posisi 2°30'LU-0°17'LU dan 100°52'BT - 102°10'BT, dengan batas-batas sebagai berikut:
Sebelah Utara berbatas dengan Selat Malaka
Sebelah Selatan berbatas dengan Kabupaten Siak
Sebelah Barat dengan Kota Dumai, Kabupaten Rokan Hilir dan Kabupaten Rokan Hulu
Sebelah Timur dengan Kabupaten Karimun dan Kabupaten Pelalawan
Kabupaten Bengkalis memilki letak yang sangat strategis, sebab disamping berhadapan langsung dengan Negara tetangga, yakni Malaysia, yang hanya dipisahkan dengan Selat Malaka yang sejak dahulu dikenal sebagai jalur perdagangan Internasional yang ramai, juga berada pada posisi segitiga pertumbuhan Indonesia, Malaysia, Singapura (IMS-GT) dan Segitiga Pertumbuhan Indonesia, Malaysia, Thailand (IMG-GT).
Potensi dan Sumber Daya Alam
Disamping letaknya yang strategis Kabupaten Bengkalis menyimpan sumberdaya alam yang cukup besar bahkan kekayaan alam bumi Bengkalis, baik sektor migas seperti minyak bumi yang terdapat di Kecamatan Mandau maupun non migas, seperti hasil perkebunan, hasil perikanan dan lain-lainnya.
Penduduk
Secara Administrasi Pemerintah, Kabupaten Bengkalis terbagi dalam 8 Kecamatan, 19 Kelurahan, 87 Desa dengan luas wilayah 7.773,93 Km2. Tercatat jumlah penduduk Kabupaten Bengkalis 545.737 jiwa dengan sifatnya yang heterogen, mayoritas penganut agama Islam, disamping Suku Melayu yang merupakan mayoritas juga terdapat suku-suku lainnya seperti : Suku Minang, Suku Jawa, Suku Bugis, Suku Batak, Tionghoa dan sebagainya.
Asal mula nama Bengkalis diambil dari Kata " Mengkal" yang berarti sedih atau sebak dan " Kalis" yang bearti tabah, sabar dan tahan ujian kata ini di ambil dari ungkapan raja kecil kepada pembantu dan pengikutnya sewaktu baginda sampai di pulau Bengkalis ketika ingin merebut tahta kerajaan Johor. dengan ungkapan " Mengkal rasanya hati ini karena tidak diakui sebagai Sultan yang memerintah negeri, namun tidak mengapalah, kita masih kalis dalam menerima keadaan ini " sehingga menjadi buah bicara penduduk bahwa baginda sedang Mengkal tapi masih Kalis akhirnya ungkapan itu menjadi perkataan " oh baginda sedang Mengkalis " dari kisah ini timbullah kata mengkalis, bahkan berubah menjadi kata Bengkalis.
Sejarah Bengkalis bermula ketika Tuan Bujang alias Raja Kecil bergelar Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah mendarat di Bengkalis pada tahun 1722. Beliau di sambut oleh batin Senggoro dan beberapa Batin pucuk suku "asli" Batin Merbau, Batin Selat Tebing Tinggi dll. Berita Raja Kecil adalah pewaris kerajaan Johor semakin menumbuhkan rasa hormat Batin-Batin di maksud, sehingga mereka mengusulkan agar Raja Kecil membangunkan kerajaannya di pulau Bengkalis.
Namun melaui musyawarah beliyau dengan Datuk Laksemana Bukit Batu, Datuk Pesisir, Datuk Tanah Datar, Datuk Lima Puluh dan Datuk Kampar dan para Batin, di sepakati bahwa pusat kerajaan didirikan di dekat Sabak Aur yakni di sungai Buantan salah satu anak Sungai Siak, pusat kerajaan itu didirikan pada tahun 1723. Kerajaan inilah kemudian berkembang menjadi kerajaan Siak Sri Indra Pura, yang pernah menguasai kawasan yang luas di pesisir pantai Sumatra bagian utara dan tengah sampai ke perbatasan Aceh.
Catatan sejarah menunjukkan, bahwa Bengkalis pernah menjadi basis awal kerajaan Siak. Di Bengkalislah wawasan mendirikan kerajaan Siak di mufakati. Dan di Bengkalis pula bantuan moral dari rakyat di padukan ketika beliau keluar dari Bintan. Sejarah juga mencatat, setelah belanda semakin berkuasa. Maka Bengkalis pula yang menjadi tempat kedudukan residen pesisir timur pulau Sumatra berdasarkan perjanjian dengan Sultan Syarif Kasim Abdul Jalil Syarifudin menyerahkan pulau bengkalis kepada Hindia Belanda tanggal 26 Juli 1823.
Sejarah juga mencatat sebelum kedatangan Raja Kecil, Bengkalis sudah menunjukkan peran penting dalam arus lalu lintas niaga di selat Melaka. Terutama sebagai persinggahan saudagar yang keluar masuk sungai Siak.
Bahkan sejak Tapung (Petapahan) di temui timah (1674) dan emas.peran Bengkalis dalam hubungan Melaka dengan kerajaan di pesisir timur Sumatra semakin besar, terutama dimasa berdirinya kerajaan Gasib. Di masa pemerintahan Sultan Mansur Syah tahun (1459-1477) Gasib di kuasai oleh Melaka, raja Gasib yang belum menganut agama Islam di Islamkan dan di beri gelar Sultan " Ibrahim" dan di jadikan wakil Sultan Melaka di Gasib, sejak itu kerajaan Gasib di bawah kepimpinan Sultan Ibrahim ( Sebelum di Islamkan bernama Megat Kudu) menjadi kawasan pengembangan Islam.
Profil Kecamatan
Sejarah Bengkalis bermula ketika Tuan Bujang alias Raja Kecil bergelar Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah mendarat di Bengkalis pada tahun 1722. Beliau di sambut oleh batin Senggoro dan beberapa Batin pucuk suku "asli" Batin Merbau, Batin Selat Tebing Tinggi dll. Berita Raja Kecil adalah pewaris kerajaan Johor semakin menumbuhkan rasa hormat Batin-Batin di maksud, sehingga mereka mengusulkan agar Raja Kecil membangunkan kerajaannya di pulau Bengkalis.
Namun melaui musyawarah beliyau dengan Datuk Laksemana Bukit Batu, Datuk Pesisir, Datuk Tanah Datar, Datuk Lima Puluh dan Datuk Kampar dan para Batin, di sepakati bahwa pusat kerajaan didirikan di dekat Sabak Aur yakni di sungai Buantan salah satu anak Sungai Siak, pusat kerajaan itu didirikan pada tahun 1723. Kerajaan inilah kemudian berkembang menjadi kerajaan Siak Sri Indra Pura, yang pernah menguasai kawasan yang luas di pesisir pantai Sumatra bagian utara dan tengah sampai ke perbatasan Aceh.
Catatan sejarah menunjukkan, bahwa Bengkalis pernah menjadi basis awal kerajaan Siak. Di Bengkalislah wawasan mendirikan kerajaan Siak di mufakati. Dan di Bengkalis pula bantuan moral dari rakyat di padukan ketika beliau keluar dari Bintan. Sejarah juga mencatat, setelah belanda semakin berkuasa. Maka Bengkalis pula yang menjadi tempat kedudukan residen pesisir timur pulau Sumatra berdasarkan perjanjian dengan Sultan Syarif Kasim Abdul Jalil Syarifudin menyerahkan pulau bengkalis kepada Hindia Belanda tanggal 26 Juli 1823.
Sejarah juga mencatat sebelum kedatangan Raja Kecil, Bengkalis sudah menunjukkan peran penting dalam arus lalu lintas niaga di selat Melaka. Terutama sebagai persinggahan saudagar yang keluar masuk sungai Siak.
Bahkan sejak Tapung (Petapahan) di temui timah (1674) dan emas.peran Bengkalis dalam hubungan Melaka dengan kerajaan di pesisir timur Sumatra semakin besar, terutama dimasa berdirinya kerajaan Gasib. Di masa pemerintahan Sultan Mansur Syah tahun (1459-1477) Gasib di kuasai oleh Melaka, raja Gasib yang belum menganut agama Islam di Islamkan dan di beri gelar Sultan " Ibrahim" dan di jadikan wakil Sultan Melaka di Gasib, sejak itu kerajaan Gasib di bawah kepimpinan Sultan Ibrahim ( Sebelum di Islamkan bernama Megat Kudu) menjadi kawasan pengembangan Islam.
Profil Kecamatan
NO. | KECAMATAN | LUAS | PENDUDUK | JUMLAH | |
KELURAHAN | DESA | ||||
1 | BENGKALIS | 514,00 | 72.961 | 3 | 17 |
2 | BANTAN | 424,20 | 39.466 | 0 | 9 |
3 | BUKIT BATU | 1.128,00 | 29.370 | 1 | 14 |
4 | SIAK KECIL | 742,21 | 19.911 | 0 | 13 |
5 | RUPAT | 896,93 | 32.667 | 4 | 8 |
6 | RUPAT UTARA | 628,50 | 13.342 | 0 | 5 |
7 | MANDAU | 937,47 | 256.108 | 9 | 6 |
8 | PINGGIR | 2.505,00 | 81.912 | 2 | 11 |
JUMLAH TOTAL | 7,776.31 | 545,737 | 19 | 83 |
Lambang Daerah Kabuapten Bengkalis
Berdasarkan Peraturan daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Bengkalis Nomor 16 tahun 1989 tentang Lambang Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Bengkalis, yaitu :
Bentuk Dan Pembagian Lambang
Lambang Daerah berbentuk Perisai yang terdiri dari lima bagian, yaitu :
1. Rotan yang melingkar seluruh Lambang dengan jumlah ruas 17;
2. Perahu layar dengan layar terkembang dan laut yang bergelombang lima;
3. Pohon Rumbia dengan 4 pelepah, dan
4. Pohon Para dengan 4 helai daun, sehingga berjumlah 8;
5. Ikan Terubuk dengan jumlah sisik 45.
Warna Utama yang dipakai adalah Hijau Muda disamping menggunakan warna kuning, putih, biru tua dan hitam, Pemberian warna lambang, yaitu :
1. Rotan yang melingkari seluruh Lambang adalah warna kuning;
2. Perahu layar dengan layar terkembang dan laut yang bergelombang lima adalah warna putih;
3. Pohon rumbia dengan 4 pelepah, dan
4. Pohon Para dengan 4 helai daun, adalah warna biru tua;
5. Ikan Terubuk adalah warna kuning.
Arti Lambang
1. Rotan melingkar yang berjumlah 17 ruas mengingatkan tanggal Proklamasi, dan melambangkan Persatuan dan Kesatuan Penduduk Daerah;
2. Perahu layar dengan layar terkembang melambangkan sarana utama perhubungan dan pengambilan hasil laut, berarti lambing wilayah perairan yang terdiri dari pada laut dan sungai,
serta gelombang lima lapis melambangkan Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia;
3. Pohon Rumbia dan Pohon Para masing-masing terdiri dari 4 pelepah dan 4 helai daun sehingga berjumlah 8, mengingatkan pada bulan Proklamasi, dan melambangkan kesuburan tanah sebagai penghasil pangan yang potensial, berarti lambang ketahanan pangan dimasa sulit, dan melambangkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, dan untuk hubungan perdagangan ke luar Daerah;
4. Ikan Terubuk dengan jumlah sisik 45, mengingatkan tahun Proklamasi, dan melambangkan wilayah perairan penghasilan ikan berarti lambang hasil laut yang potensial.
Kondisi Geografi
Bengkalis merupakan salah satu Kabupaten di Propinsi Riau. Wilayahnya mencakup daratan bagian timur pulau Sumatera dan wilayah kepulauan, dengan luas adalah 7.773,93 Km2, dan mempunyai batas-batas sebagai berikut :
Sebelah Utara berbatas dengan Selat Malaka
Sebelah Selatan berbatas dengan Kabupaten Siak dan Kabupaten Kepulauan Meranti
Sebelah Barat dengan Kota Dumai, Kab. Rokan Hilir dan Kab. Rokan Hulu
Sebelah Timur dengan Kabupaten Kepulauan Meranti
2. Perahu layar dengan layar terkembang melambangkan sarana utama perhubungan dan pengambilan hasil laut, berarti lambing wilayah perairan yang terdiri dari pada laut dan sungai,
serta gelombang lima lapis melambangkan Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia;
3. Pohon Rumbia dan Pohon Para masing-masing terdiri dari 4 pelepah dan 4 helai daun sehingga berjumlah 8, mengingatkan pada bulan Proklamasi, dan melambangkan kesuburan tanah sebagai penghasil pangan yang potensial, berarti lambang ketahanan pangan dimasa sulit, dan melambangkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, dan untuk hubungan perdagangan ke luar Daerah;
4. Ikan Terubuk dengan jumlah sisik 45, mengingatkan tahun Proklamasi, dan melambangkan wilayah perairan penghasilan ikan berarti lambang hasil laut yang potensial.
Kondisi Geografi
Bengkalis merupakan salah satu Kabupaten di Propinsi Riau. Wilayahnya mencakup daratan bagian timur pulau Sumatera dan wilayah kepulauan, dengan luas adalah 7.773,93 Km2, dan mempunyai batas-batas sebagai berikut :
Sebelah Utara berbatas dengan Selat Malaka
Sebelah Selatan berbatas dengan Kabupaten Siak dan Kabupaten Kepulauan Meranti
Sebelah Barat dengan Kota Dumai, Kab. Rokan Hilir dan Kab. Rokan Hulu
Sebelah Timur dengan Kabupaten Kepulauan Meranti
Letak Kabupaten Bengkalis sangat strategis, karena disamping berada di tepi alur pelayaran internasional yang paling sibuk di dunia, yakni Selat Malaka, juga berada pada kawasan segitiga pertumbuhan Ekonomi Indonesia-Malaysia-Singapura (IMS-GT) dan kawasan segitiga pertumbuhan Ekonomi Indonesia-Malaysia-Thailand (IMT-GT).
Secara Administrasi Pemerintah Kabupaten Bengkalis terdiri dari 8 (delapan) wilayah Kecamatan, yaitu : Kecamatan Bengkalis ( luas 514,00 km2) , Kecamatan Bantan ( luas 424,40 Km2) , Kecamatan Bukit Batu ( 1.128,00 Km2) , Kecamatan Mandau (luas 937,47 Km2), Kecamatan Rupat (luas 896,35 Km2), Kecamatan Rupat Utara (628,50 Km2), Kecamatan Pinggir (luas 2.503,00 Km2), Kecamatan Siak Kecil (luas 742,21 Km2).
TopografiSecara Administrasi Pemerintah Kabupaten Bengkalis terdiri dari 8 (delapan) wilayah Kecamatan, yaitu : Kecamatan Bengkalis ( luas 514,00 km2) , Kecamatan Bantan ( luas 424,40 Km2) , Kecamatan Bukit Batu ( 1.128,00 Km2) , Kecamatan Mandau (luas 937,47 Km2), Kecamatan Rupat (luas 896,35 Km2), Kecamatan Rupat Utara (628,50 Km2), Kecamatan Pinggir (luas 2.503,00 Km2), Kecamatan Siak Kecil (luas 742,21 Km2).
Wilayah Kabupaten Bengkalis merupakan dataran rendah, rata-rata ketinggian antara 1 - 25 meter diatas permukaan laut, sebagian besar merupakan tanah organosol, yaitu jenis tanah yang banyak mengandung bahan organic Terdapat sungai, tasik (danau) serta pulau besar dan kecil yang berjumlah 17 buah. Adapun pulau-pulau besar dimaksud, yaitu pulau Rupat (896,35 Km2) Pulau Bengkalis (514,00 Km2).
Flora & Fauna
Flora & Fauna
Jenis-jenis flora yang menonjol terutama terdapat di hutan-hutan wilayah Kabupaten Bengkalis adalah : Meranti, Punak, Sungkai, Bintangur, Api-api, Bakau, Nibung dan puluhan jenis lainnya. Kayu-kayuan ini sebagian besar merupakan jenis kayu komersial yang digunakan sebagai bahan baku industri kayu dan meubel.
Hasil hutan lainnya adalah berupa Rotan, Damar, dan Getah Jelutung. Disamping itu terdapat pula jenis Anggrek Hutan dan berbagai jenis tanaman hias, seperti Pinang Merah dan Palm (Kepau) dan sebagainya. Sedangkan jenis-jenis fauna yang masih terdapat di kawasan hutan, seperti Harimau Sumatera, Gajah, Beruang Madu, Beruk, Lutung, Kera, Rusa, Kijang, Kancil, Ayam Hutan, berbagai jenis Ular dan Burung serta Buaya. Di Kabupaten Bengkalis terdapat kawasan hutan lindung, seperti kawasan hutan Bukit Batu, Mandau serta di Kecamatan Rupat.
I k l i m
Kabupaten Bengkalis beriklim tropis yang sangat dipengaruhi oleh sifat iklim laut, dengan temperatur berkisar 26°C - 32°C. Musim hujan biasa terjadi antara bulan September hingga Januari, dengan curah hujan rata-rata berkisar antara antara 809-4.078 mm/tahun Periode kering (musim kemarau) biasanya terjadi antara bulan Pebruari hingga Agustus.
Potensi Daerah
Kabupaten Bengkalis disamping letaknya yang strategis juga mempunyai potensi sumber daya alam yang sangat banyak. Kekayaan alam tersebut hampir menyebar di seluruh Kecamatan yang ada di Kabupaten Bengkalis. Potensi tersebut antara lain di sektor pertanian tanaman pangan dan holtikultura, perikanan, perternakan, perkebunan, perternakan, pertambangan dan pariwisata.
Pertambangan
Sebelum terbagi menjadi 5 wilayah Kabupaten Bengkalis merupakan penghasil minyak bumi yang terbesar, tidak hanya di propinsi Riau tetapi juga di Indonesia. Saat ini ladang-ladang minyak bumi terdapat di Kecamatan Mandau, Bukit Batu pengelolaannya dilakukan oleh perusahaan minyak PT. Caltex Pasific Indonesia dengan wilayah operasi di Kecamatan Mandau dan Bukit Batu serta perusahaan yang wilayah konsensi/operasional meliputi Kecamatan Bengkalis dan perairan Bengkalis sekitar Selat Malaka. Disamping minyak bumi, terdapat pula potensi tambang pasir, yang sebagian besar terdapat di Pulau Rupat serta potensi Gambut, yang terdapat di Pulau Bengkalis dan Deposit Batu bara di Kecamatan Rupat.
Perikanan
Kabupaten Bengkalis terdapat 17 pulau besar dan kecil serta memiliki perairan yang cukup dan garis pantai yang panjang luas, sehingga dapat dikatakan bahwa Kabupaten Bengkalis memilki potensi sumber daya kelautan terutama di sektor perikanan. Pemanfaatan sumber daya perikanan disamping dilakukan melalui penangkapan ikan dilaut juga dilakukan melalui budi daya, antara lain dengan Sistem Tambak, Kolam, Jaring Apung dan Keramba.
Pertanian dan Holtikultura
Tanaman pangan yang diusahakan oleh masyarakat Kabupaten Bengkalis terdiri dari Padi sawah,Padi ladang, Jagung, Sagu, Ketela pohon, Ketela rambat, Kacang tanah, Kodelai soya, Kacang hijau, Buah-buahan( Alpokat, Mangga, Rambutan, Duku, Jeruk, Durian, Sawo, Pepaya, Pisang). Wilayah pengembangan komoditi Tanaman Pangan di Kabupaten Bengkalis, meliputi :
Pengembangan Tanaman Padi, diarahkan pada Kecamatan Bantan,Bukit Batu dan Siak KecilPengembangan komoditi buah-buahan diarahkan pada Kecamatan BengkalisKomoditi sayur-sayuran diarahkan pada Kecamatan Bengkalis, Rupat, Mandau
Pertanian dan Holtikultura
Komoditi unggulan dan andalan sub sektor perkebunan di Kabupaten Bengkalis, yaitu : Karet, kelapa sawit, kelapa, cengkeh, kopi dan coklat.
Perternakan
Penggarapan potensi perternakan di Kabupaten Bengkalis secara umum mengalami peningkatan, dengan jenis ternak : sapi, kerbau, kambing/Domba, babi dan unggas (ayam ras, ayam kampung).
Kehutanan
Hutan Di Kabupaten Bengkalis tersebar pada 8 wilayah Kecamatan . Hutan Kabupaten Bengkalis menyimpan berbagai flora dan fauna. Hutan Bakau banyak ditemui disepanjang pesisir pantai, dan hasil hutan lainnya berupa kayu logpond, rotan, damar dan sebagainya, banyak digunakan untuk bahan baku industri.
Peranan Sektor Industri
Disamping industri pengolahan Bahan Bakar Minyak milik UP2 Pertamina di Sungai Pakning yang cukup dikenal di Kabupaten Bengkalis saat ini terdapat industri pengolahan hasil hutan seperti industri kayu gergajian, meubel, industri arang bakau yang hasilnya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri juga untuk diekspor. Disamping itu terdapat pula industri kecil dan rumah tangga diantaranya kerajinan kain tenun tradisional Bukit Batu ( Tenun Lejo ) industri kecil makanan seperti lempuk durian, dodol nenas dan industri kerajinan kayu.
Objek Wisata
Umumnya potensi Pariwisata di Kabupaten Bengkalis belum tergarap secara baik, akan tetapi sangat prospektif untuk dikembangkan . Geografis Kabupaten Bengkalis yang terdiri dari pulau-pulau dan memiliki pesisir pantai yang menghadap langsung ke Selat Malaka dengan keindahan alam baharinya yang mempesona serta suasana kehidupan masyarakat dan budaya daerah yang bersifat khas Melayu.
Sehingga merupakan salah satu daerah tujuan wisata di Propinsi Riau yang menarik dan akan membuat kenangan indah bagi yang berkunjung ke daerah ini.
Wisata Bahari
Pantai Rupat Utara - Kec. Rupat Utara
Pantai Prapat Tunggal - Kec.Bengkalis
Pantai Rupat Utara dengan panjang pantai 11 Km, Pantai Selat Baru dan Perapat Tunggal di Pulau Bengkalis. Objek wisata Prapat Tunggal Desa Meskom Kecamatan Bengkalis dengan perkampungan nelayannya yang masih tradisional menghadap ke Tanjung jati, ditambah suasana rumah Togok Nelayan di atas laut menarik untuk dipandang, dan tempat ini sangat cocok pula bagi mereka yang memiliki hobi memancing.
Tasik Serai, Tasik Singgalanggang dan Tasik Tengkolam Siam di kecamatan Mandau, Tasik Nambus di PulauTebing Tinggi, Tasik Air Putih dan Tasik Penyagun di Pulau Rangsang serta Tasik Puteri Puyu-puyu di Pulau Padang ( Kecamatan Merbau) .
Wisata Hutan Lindung
Wisata Gajah Sebanga - Kec.Mandau
Wisata Hutan Lindung dan Suaka Marga Satwa di Bukit Batu, dan di Kecamatan Mandau (Pusat Pelatihan Gajah di Sebanga) .
Wisata Sejarah dan Budaya
Peninggalan Datuk Laksamana Raja Dilaut, istana dan meriam Sumpitan Bone dan Tupai Beradu dan kelengkapan perang lainnya di Desa Bukit Batu.
Pulau Legenda Dedap Durhaka di Selat Bengkalis Kecamatan Merbau.
Rumah Adat Melayu di Bengkalis, Bukit Batu, Balai Adat Suku Sakai di Mandau.
Tari Zapin Api di Rupat Utara, serta Kesenian Tradisional Melayu lainnya di Kabupaten Bengkalis .
Balai Adat Melayu - Kec.Bengkalis
Makam Datuk Laksamana - Kec.Bukit
Batu Tarian Melayu
Daftar Objek Wisata Kabupaten Bengkalis
Sumber : http://www.bengkalis.go.id
Peta : http://2.bp.blogspot.com
Pertambangan
Sebelum terbagi menjadi 5 wilayah Kabupaten Bengkalis merupakan penghasil minyak bumi yang terbesar, tidak hanya di propinsi Riau tetapi juga di Indonesia. Saat ini ladang-ladang minyak bumi terdapat di Kecamatan Mandau, Bukit Batu pengelolaannya dilakukan oleh perusahaan minyak PT. Caltex Pasific Indonesia dengan wilayah operasi di Kecamatan Mandau dan Bukit Batu serta perusahaan yang wilayah konsensi/operasional meliputi Kecamatan Bengkalis dan perairan Bengkalis sekitar Selat Malaka. Disamping minyak bumi, terdapat pula potensi tambang pasir, yang sebagian besar terdapat di Pulau Rupat serta potensi Gambut, yang terdapat di Pulau Bengkalis dan Deposit Batu bara di Kecamatan Rupat.
Perikanan
Kabupaten Bengkalis terdapat 17 pulau besar dan kecil serta memiliki perairan yang cukup dan garis pantai yang panjang luas, sehingga dapat dikatakan bahwa Kabupaten Bengkalis memilki potensi sumber daya kelautan terutama di sektor perikanan. Pemanfaatan sumber daya perikanan disamping dilakukan melalui penangkapan ikan dilaut juga dilakukan melalui budi daya, antara lain dengan Sistem Tambak, Kolam, Jaring Apung dan Keramba.
Pertanian dan Holtikultura
Tanaman pangan yang diusahakan oleh masyarakat Kabupaten Bengkalis terdiri dari Padi sawah,Padi ladang, Jagung, Sagu, Ketela pohon, Ketela rambat, Kacang tanah, Kodelai soya, Kacang hijau, Buah-buahan( Alpokat, Mangga, Rambutan, Duku, Jeruk, Durian, Sawo, Pepaya, Pisang). Wilayah pengembangan komoditi Tanaman Pangan di Kabupaten Bengkalis, meliputi :
Pengembangan Tanaman Padi, diarahkan pada Kecamatan Bantan,Bukit Batu dan Siak KecilPengembangan komoditi buah-buahan diarahkan pada Kecamatan BengkalisKomoditi sayur-sayuran diarahkan pada Kecamatan Bengkalis, Rupat, Mandau
Pertanian dan Holtikultura
Komoditi unggulan dan andalan sub sektor perkebunan di Kabupaten Bengkalis, yaitu : Karet, kelapa sawit, kelapa, cengkeh, kopi dan coklat.
Perternakan
Penggarapan potensi perternakan di Kabupaten Bengkalis secara umum mengalami peningkatan, dengan jenis ternak : sapi, kerbau, kambing/Domba, babi dan unggas (ayam ras, ayam kampung).
Kehutanan
Hutan Di Kabupaten Bengkalis tersebar pada 8 wilayah Kecamatan . Hutan Kabupaten Bengkalis menyimpan berbagai flora dan fauna. Hutan Bakau banyak ditemui disepanjang pesisir pantai, dan hasil hutan lainnya berupa kayu logpond, rotan, damar dan sebagainya, banyak digunakan untuk bahan baku industri.
Peranan Sektor Industri
Disamping industri pengolahan Bahan Bakar Minyak milik UP2 Pertamina di Sungai Pakning yang cukup dikenal di Kabupaten Bengkalis saat ini terdapat industri pengolahan hasil hutan seperti industri kayu gergajian, meubel, industri arang bakau yang hasilnya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri juga untuk diekspor. Disamping itu terdapat pula industri kecil dan rumah tangga diantaranya kerajinan kain tenun tradisional Bukit Batu ( Tenun Lejo ) industri kecil makanan seperti lempuk durian, dodol nenas dan industri kerajinan kayu.
Objek Wisata
Umumnya potensi Pariwisata di Kabupaten Bengkalis belum tergarap secara baik, akan tetapi sangat prospektif untuk dikembangkan . Geografis Kabupaten Bengkalis yang terdiri dari pulau-pulau dan memiliki pesisir pantai yang menghadap langsung ke Selat Malaka dengan keindahan alam baharinya yang mempesona serta suasana kehidupan masyarakat dan budaya daerah yang bersifat khas Melayu.
Sehingga merupakan salah satu daerah tujuan wisata di Propinsi Riau yang menarik dan akan membuat kenangan indah bagi yang berkunjung ke daerah ini.
Wisata Bahari
Pantai Rupat Utara - Kec. Rupat Utara
Pantai Prapat Tunggal - Kec.Bengkalis
Pantai Rupat Utara dengan panjang pantai 11 Km, Pantai Selat Baru dan Perapat Tunggal di Pulau Bengkalis. Objek wisata Prapat Tunggal Desa Meskom Kecamatan Bengkalis dengan perkampungan nelayannya yang masih tradisional menghadap ke Tanjung jati, ditambah suasana rumah Togok Nelayan di atas laut menarik untuk dipandang, dan tempat ini sangat cocok pula bagi mereka yang memiliki hobi memancing.
Tasik Serai, Tasik Singgalanggang dan Tasik Tengkolam Siam di kecamatan Mandau, Tasik Nambus di PulauTebing Tinggi, Tasik Air Putih dan Tasik Penyagun di Pulau Rangsang serta Tasik Puteri Puyu-puyu di Pulau Padang ( Kecamatan Merbau) .
Wisata Hutan Lindung
Wisata Gajah Sebanga - Kec.Mandau
Wisata Hutan Lindung dan Suaka Marga Satwa di Bukit Batu, dan di Kecamatan Mandau (Pusat Pelatihan Gajah di Sebanga) .
Wisata Sejarah dan Budaya
Peninggalan Datuk Laksamana Raja Dilaut, istana dan meriam Sumpitan Bone dan Tupai Beradu dan kelengkapan perang lainnya di Desa Bukit Batu.
Pulau Legenda Dedap Durhaka di Selat Bengkalis Kecamatan Merbau.
Rumah Adat Melayu di Bengkalis, Bukit Batu, Balai Adat Suku Sakai di Mandau.
Tari Zapin Api di Rupat Utara, serta Kesenian Tradisional Melayu lainnya di Kabupaten Bengkalis .
Balai Adat Melayu - Kec.Bengkalis
Makam Datuk Laksamana - Kec.Bukit
Batu Tarian Melayu
Daftar Objek Wisata Kabupaten Bengkalis
Objek wisata Alam | ||
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. | Kebun Binatang Taman Prapat Tunggal Taman Andam Dewi Parit 3 Pambang Pantai Jangkang Pantai Selat Baru Taman Pelatihan Gajah Taman Bermain Kuala Muda Pantai Rupat Utara Taman Kera Jinak | Selat Baru / Bantan Meskom / Bengkalis Bengkalis / Bengkalis Pambang / Bantan Jangkang / Bantan Selat Baru / Bantan Sebanga / Duri (Mandau) Semunai / Pinggir Tj. Medang, Tj. Punak, Tlk.Rhu Rupat Utara Sekodi |
Objek Wisata Budaya | ||
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. | Lampu Colok Acara Ritual Mandi Syafar Makam Dt. Laksamana Raja Di Laut Lomba Memancing Lomba Permainan Gasing Lomba Jong Lomba Layang-Layang Festival Rebana dan Kompang Festival Langgam Melayu | Bengkalis Sekitarnya Bengkalis Sekitarnya Bukit Batu Muntai Bengkalis Selat Baru Bengkalis Ibu Kota Kecamatan Ibu Kota Kecamatan |
Sumber : http://www.bengkalis.go.id
Peta : http://2.bp.blogspot.com