Pulau Nusakambangan
Pulau Nusakambangan merupakan salah satu kawasan pantai selatan Kabupaten Cilacap yang dipisahkan oleh Selat Segara Anakan yang memisahkan dengan daratan Pulau Jawa .
Pulau Nusakambangan dikenal juga pulau penjara yang mempunyai kesan menyeramkan itulah kesan yang acap terdengar oleh siapapun yang belum pernah datang berkunjung ke Pulau Nusakambangan.
Pulau ini memang menawarkan banyak hal. Semakin lama mendekat dan melihat kesan menyeramkan berangsur-angsur sirna . bayangan yang menyeramkan pada penghuni penjara, serta hutan belantara yang sampai saat ini masih mampu melindungi satwa-satwanya perlahan-lahan akan melumatkan kesan menyeramkan bahkan kesan tersebut berganti rasa takjub dan detak kekaguman tiada habisnya .
Seramya mendengar para penghuni LP anda tidak usah kawatir sebab diantara lokasi wisata dengan Lembaga Pemasyarakatan sangat jauh. Dari 9 buah LP, 5 diantaranya LP Karanganyar, Nirbaya, Karang tengah, Gligir dan Limusbuntu sudah tidak digunakan, namun sekarang sudah dibangun untuk penjara khusus narkoba dan penjara terbuka serta penjara super maksimum security.
Sejak tahun 1985 Lembaga Pemasyarakatan tinggal 4 LP yang di gunakan diantaranya LP Besi, LP Batu , LP Permisan dan LP Kembang kuning (Penjara yang dibangun antara tahun 1908 sampai dengan 1950) yang rata-rata mempunyai kapasitas 500 orang sampai 2000 orang .
Pulau Nusakambangan yang memanjang dari barat ketimur sepanjang kurang lebih 36 km dan lebar antara 4 – 6 KM dengan luas keseluruhan adalah 210 km2 atau 21.000 ha memang menyimpan misteri dan daya tarik wisata seperti goa, pantai, benteng dan keindahan batuk arang dan keindahan panorama alam, hutan cagar alam, dan hutan belantara .
Segara Anakan
Nikmatilah uniknya alam Segara Anakan dan Nusakambangan, dapatkan petualangan yang mengasyikan.
Segara Anakan Cilacap terletak di belakang Pulau Nusakambangan wilayah Kabupaten Cilacap. Segara Anakan merupakan Laguna yang unik di pantai selatan Pulau Jawa dengan ekosistem rawa bakau (mangrove) yang memiliki komposisi dan stuktur hutan terlengkap di Pulau Jawa. Berbagai komponen sumber daya hayati berupa flora, habitat berbagai jenis fauna, betang alam daratan dan bentang alam perairan yang beinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk suatu kesatuan ekosistem alami.
Segara Anakan merupakan bagian dari kawasan Nusakambangan yang membentuk suatu paduan alam yang menawan. Segara Anakan dan Nusakambangan merupakan tempat wisata alam yang ideal. Panorama bentang alam dan keunikannya menyajikan suatu pemandangan yang menakjubkan. Nikmati paduan keindahan dan keunikan penuh nuansa petualangan yang mengasyikan.
Kampung Laut
Dinamakan “Kampung Laut” karena perkampungan ini berada di laguna Segara Anakan dan sekelilingnya merupakan wilayah perairan. Berbagai keunikan terdapat di daerah ini, mulai dari banyaknya Goa Karst, fauna laut, dan hingga pola hidup masyarakat yang menetap di daerah tersebut.
Letaknya dapat dikatakan terisolasi dan berada cukup jauh dengan wilayah perkotaan, membutuhkan waktu 4 jam dengan menggunakan perahu compreng atau sekitar 2 jam dengan menggunakan perahu mesin. Untuk sampai ke Kampung Laut kita akan melewati hutan mangroove dan menyusuri Pulau Nusakambangan yang digunakan sebagai penjara untuk narapidana kelas berat.
Pantai Rancah Babakan Nusakambangan
Terletak diujung paling barat Pulau Nusakambangan yang berjarak 35 km dari dermaga Sodong. Untuk menuju pantai ini melalui alur selat Nusakambangan – Segara Anakan melewati Desa Klaces Kecamatan Kampung Laut.
Sepanjang perjalanan melewati 4 LP yang masih berfungsi yaitu LP Batu, Besi, Kembang Kuning dan Permisan serta melewati Kecamatan Kampung Laut yang berada di Klaces dengan pemandangan hutan mangrove di kiri kanan alur sungai dan pemandangan pegunungan serta selat Indralaya.
Pantai Ranca Babakan tergolong pantai yang masih perawan karena belum banyak wisatawan yang berkunjung ke pantai ini, karena memang jalur yang menuju ke pantai belum memadai.
Aksesibilitas
Dari Pelabuhan Seleko Cilacap naik perahu compreng – menyusuri alur selat Nusakambangan – Segara Anakan – melewati Desa Klaces Kec. Kampung Laut - dilanjutkan menuju Plawangan – Turun di Pantai dekat Plawangan – dilanjutkan berjalan kaki menyusuri jalan tikus menuju lokasi.
Pantai Pasir Putih
Cocok dengan namanya pasir putih karena pantainya berpasir putih sehingga masyarakat menyebutnya Pantai Pasir Putih. Pantai Pasir Putih salah satu obyek wisata yang ada di sebelah selatan Pulau Nusakambangan tepatnya berada di sebelah timur Pantai Permisan. Pantai Pasir Putih dihiasi dengan berbagai batu karang atau pulau – pulau kecil yang membujur ke timur dihiasi ombak yang sangat dahsyat / ganas sehingga benturan air menghantam batu karang hitam menambah keindahan batu karang.
Untuk menuju Pantai Pasir Putih harus berjalan kaki menelusuri jalan yang sudah dibangun trap – trap dari paving blok sepanjang 600 m dari Pantai Permisan naik ke arah timur dan turun sampai pantai pasir putih dengan jarak 1 km. Gugusan batu karang di Pantai Pasir Putih yang membujur ke timur diselimuti ombak nan putih menambah indahnya panorama alam pantai pasir putih.
Batu – batu tersebut selain menambah keindahan pantai juga sebagai pemecah ombak yang menuju pantai pasir putih sehingga ombak yang ganas bisa dijinakan dan relatif tidak berbahaya.
Dengan pasir pantainya yang putih dan ombak yang cukup bersahabat menambah para wisatawan merasa betah dan senang berlama – lama menikmati keindahan pasir putih. Kelebihan pantai pasir putih masih terdapatnya pohon – pohon yang tumbuh secara alami sehingga menambah sejuk udara pantai dan tidak terganggu oleh teriknya sinar matahari karena bisa berteduh atau naik dahan – dahan pohon sambil menikmati deburan ombak laut selatan.
Pantai Permisan
Pantai Permisan juga terdapat di Pulau Nusakambangan tepatnya disebelah selatan LP Permisan. Pantai ini masih sangat alami belum banyak tercemari oleh manusia. Dengan pemandangan yang sangat menakjubkan dan deburan ombak laut selatan akan membawa wiasatawan betah menikmati panorama keindahan pulau-pulau kecil dan batu-batu karang didepan pantai mempunyai nilai tersendiri dibanding pantai wisata lainnya di Cilacap.
Didepan pantai ada batu karang (pulau Kecil) yang mempunyai kenangan tersendiri bagi seorang pejebat negara yaitu Perdana Menteri pertama Indonesia. Sebelum menjadi Perdana Menteri seorang yang bernama Syahrir pernah berkunjung ke Pantai Permisan, di pantai itu Syahrir mencoba menyebrangi gelombang laut yang saat itu sedang kecil, ia berhasil naik ke batu karang tersebut. Akan tetapi pada saat mau kembali ke pantai datanglah ombak yang sangat besar, sehingga Syahrir bertahan sampai berjam-jam menunggu air surut diatas batu karang. Dengan adanya peristiwa tersebut maka nama Syahrir diabadikan sebagai nama gugusan karang di Pantai Permisan yang oleh sebagian kalangan masyarakat menyebutnya Batu Syahrir .
Selain cerita di atas, jika air surut wisatawan bisa mendaki sejumlah batu karang yang tersembul. Mereka akan menyaksikan berbagai simbol sosial sebagai bukti adanya legenda Raja Pakuan Pajajaran yang mempunyai putri cantik terkena wabah penyakit yang bisa sembuh kalau diobati dengan air mata kuda sembrani, maka sang raja mengirim utusan untuk mendapatkan obat tersebut tetapi selalu gagal yang pada akhirnya sang putri itu sendiri berangkat dan karena kecapaian perjalanan jauh ia beristirahat dan mandi di Pantai Permisan terseret ombak ke tengah laut dan terjepit diantara batu karang dan meninggal dan dari kejauhan hanya kelihatan sebagian anggota badannya tanpa busana maka disitu ada batu karang yang mirip alat kelamin perempuan .
Juga disebut permisan saat ada perompak mau mendarat ke Nusakambangan pantai itu tidak tampak tapi setelah permisi pada Sang Baurekso Pulau Nusakambangan nampak pantai tersebut maka disebut permisan
Pantai Permisan juga merupakan tempat penggodokan para prajurit agar mampu menjaga dan dam membela keutuhan bangsa dan negara dari gangguan apapun baik besar maupun kecil yang kiranya mengganggu kedaulatan. Tekad dan kekokohan prajurit tersebut disimbolkan dengan salah satu atribut (pisau komando) yang ditancapkan atau ditusukan kedalam batu karang sehingga dari pantai tampak pisau komando menancap dibatu karang.
Untuk menuju Pantai Permisan para wisatawan dapat menggunakan kapal penyebrangan atau perahu baik dari Pelabuhan Lomanis atau Pelabuhan Wijayakusuma ke Sodong Nusakambangan kemudian dilanjutkan dengan kendaraan pribadi atau carteran rombongan menuju ke permisan. Selama perjalanan, wisatawan bisa menikmati pemandangan alam yang ada di Pulau Nusakambangan dan bisa singgah dulu di obyek wisata Goa Ratu juga bisa melihat LP Kembang kuning , Batu , Besi dan LP Permisan.
Pantai Jetis
Pantai yang berbatasan langsung dengan obyek wisata Pantai Ayah Kebumen ini Terletak di Kecamatan Nusawungu Kabupaten Cilacap bagian Timur menawarkan keindahan panorama ombak laut selatan dan pemandangan alam pegunungan serta keindahan arur Sungai Bodo. Pantai ini terletak + 40 km dari arah timur kota Cilacap, dengan menggunakan kendaraan pribadi atau umum melalui jalur selatan-selatan jurusan Cilacap - Jatijajar - Gombong . Pada objek wisata ini terdapat Tempat Pelelangan Ikan Nelayan Tradisional.
Pantai Singkil Indah
Selain Pantai Ketapang Indah di Desa Sidaurip di Desa Karangpakis Kecamatan Nusawungu juga ada Pantai Singkil Indah letaknya kurang lebih 3 Km ke arah timur dari pantai Ketapang Indah . Obyek yang ditawarkan hampir sama dengan gugusan pantai-pantai lain yang menghadap ke Samudra Indonesia .
Pantai Ketapang Indah
Selain Pantai Widarapayung ke arah Timur ± 3 km ada Pantai yang lebih menarik lagi yaitu Pantai Ketapang Indah yang terletak di Desa Sidaurip Kecamatan Binangun, dengan luas 10 Ha. Pantai Ketapang Indah merupakan gugusan pantai – pantai lain yang menghadap Samudra Indonesia. Untuk menuju obyek wisata ini sangatlah mudah karena dapat dilalui kendaran roda dua maupun roda empat dengan menelusuri jalan beraspal jurusan Cilacap- Gombong.
Obyek ini menawarkan panorama pantai yang indah di tumbuhi pohon kelapa dan gelombang laut yang bisa digunakan untuk Selancar Air jika ombak tidak terlalu besar. Fasilitas yang ada tempat parkir yang bebas, tempat berteduh dibawah pohon kelapa dan kios-kios cindera mata sudah tertata dengan baik.
Pantai Indah Widarapayung
Merupakan objek wisata pantai dengan luas seluruh areal pantai mencapai 500 hektar terletak di Desa Widarapayung Kecamatan Binangun atau terletak ± 35 km arah timur dari Kota Cilacap. Kondisi pantainya sangat landai dengan dipagari pohon kelapa sehingga menjadikan pantai ini sejuk. Sedangkan luas kawasan yang ditetapkan sebagai Obyek Wisata Pantai Indah Widarapayung adalah sekitar 30 Ha (1000 m x 300 m)
Untuk menuju Pantai Indah Widarapayung sangatlah mudah bisa menggunakan angkutan umum bus jurusan Cilacap – Gombong atau kendaraan pribadi karena letaknya di Jalan Lintas Selatan – Selatan. Fasilitas yang ada di Pantai Indah Widarapayung: jalan yang beraspal, Shelter (tempat berteduh), Gardu Pandang, Kolam Renang, Tempat Parkir, Warung Makan, dan Kesenian Daerah. Pada bulan syura dilakukan Upacara Ritual Adat Tradisional Sedekah Bumi untuk larungan sesaji ke laut dengan diiringi kesenian daerah dan Pakaian Adat. Upacara Sedekah Bumi adalah merupakan salah satu perwujudan ungkapan rasa syukur yang dilakukan oleh masyarakat di sekitar Desa Widarapayung agar diberi keberkahan, keselamatan dalam sehari – harinya oleh Gusti kang Maha Agung.
Obyek ini menawarkan panorama pantai yang indah, upacara adat dan kesenian daerah, gelombang laut yang relatif teratur dan cocok untuk Selancar air.
Aksesibiltas
Dari arah timur : melewati perbatasan Kebumen (Pantai Ayah) – Cilacap (Pantai Jetis) dengan menyeberangi Jembatan Kali Bodo – ke arah barat – menuju lokasi di sebelah kiri jalan.
Dari arah barat : dari Kota Cilacap – Adipala – ke arah timur menuju Kec. Binangun – mencapai lokasi di sebelah kanan jalan.
Gua Maria (Gua Bendung)
Goa Bendung ditemukan oleh penjajah Belanda pada sekitar abad ke 16 konon pernah di gunakan sebagai tempat ibadah umat Kristiani pada saat Belanda menduduki Pulau Jawa termasuk Pulau Nusakambangan.
Untuk mencapai goa tersebut dapat melalui Pelabuhan Lomanis atau Pelabuhan Sleko dengan naik perahu atau compreng dengan menelusuri sungai dan selat Segara Anakan menuju goa atau Desa Klaces . Dari Klaces kemudian berjalan kaki selama kurang lebih satu jam menuju ke arah goa atau dapat melalui Dermaga Sodong dengan naik kendaraan roda dua atau angkutan lainnya melalui jalan darat sambil menikmati keindahan alam dan hutan serta bangunan lembaga pemasyarakatan menuju Goa Bendung sekitar 45 menit.
Goa Bendung yang ditemukan Belanda tanpa sengaja ketika penjajah Belanda meluaskan jajahannya di tanah jawa termasuk Pulau Nusakambangan mempunyai lorong sepanjang kurang lebih 150 meter dengan lebar 10 meter, didalam goa tersebut terdapat stalakmit yang menyerupai anjing dan seorang perempuan yang sedang menyusui. Karena didalamnya terdapat tempat khotbah dan stalakmit yang bentuknya seperti Bunda Maria, sehingga ada sebagian masyarakat yang menyebut Goa Maria, juga di dalamnya terdapat parit yang dibangun oleh Belanda yang galian tanahnya untuk membendung badan parit yang luas seperti pelataran dan digunakan untuk para jemaat untuk melakukan ibadah, karena pelataran yang digunakan untuk membendung air tersebut maka goa ini dikalangan masyarakat disebut Goa Bendung.
Goa Masigitsela
Goa Masigitsela adalah lobang yang cukup besar dan jauh masuk keperut bumi oleh karena proses alam yang bersangkutan terlalu lama yang menghasilkan stalakmit dan stalaktit didalam goa tersebut dan tampak sangat indah. Goa Masigitsela memiliki berbagai kaunikan disamping mulut goanya menghadap ketimur atau berlawanan dengan arah kiblat. Tebaran stalakmit dan stalaktit yang menghiasi mulut goa membentuk satu ornamen indah lengkap dengan pilar-pilarnya. Kalau diamati sepintas goa ini mirip pintu masuk bangunan masjid oleh karenanya sebagian masyarakat menyebut Goa Masigitsela disebut Goa Ibadah Sunan Kalijaga dan Sri Sultan Hamengkubuwana apalagi dikuatkan lagi sejumlah tangga yang terdapat di mulut goa juga sebuah bedug, juga didalam goa terdapat mata air tempat untuk mengambil air wudhu.
Arti Masigitsela adalah masjid yang terbuat dari sela atau batu. Wisatawan yang berkunjung ke goa ini mempunyai berbagai macam tujuan ada yang bertujuan menenangkan diri, ada yang meningkatkan iman mereka ada pula yang bertujuan ngalap berkah, ada juga yang datang tahlilan mengirim doa para leluhur. Salah satu keindahan stalakmit berwarna kuning emas dan berbentuk memanjang mirip dengan kasur sehingga sebagian orang menyebut kasurnya nabi sulaiman dan ada stalakmit yang membentuk cekungan mirip sebuah tempayan yang disebut pedaringan penggawa dan dinding batu yang memisah pedaringan penggawa di kenal sebagai tempat pertapaan Aji Saka yang diyakini jika dapat memeluk tiang aji saka keinginannya akan terkabul.
Untuk menuju Goa Masigitsela dapat dijangkau dari beberapa arah, masyarakat yang datang dari Jawa Barat bisa menggunakan kendaraan air (perahu/kapal) dapat singgah sebentar di Klaces kemudian dilanjutkan dengan perahu kecil atau jalan kaki menuju goa kira-kira 30 menit dan jika dari Cilacap melalui Dermaga Sodong masuk perairan menuju Desa Klaces atau lewat jalan darat melalui jalan di Nusakambangan dari Sodong naik menuju Goa Masigitsela
Goa Ratu dan Goa Putri
Goa Ratu dan Goa Putri terdapat di perbukitan kapur di Pulau Nusakambangan bagian tengah. Panjang goa kurang lebih 4 km dan lebar 20 meter . Goa yang kanan kirinya masih alami karena ditumbuhi oleh pepohonan rupanya menambah kesejukan dan kenyamanan didalamnya. Dari mulut goa kedalam banyak dihiasi oleh stalaktit dan stalakmit yang masih asli dan relatif indah. Goa ini juga dihuni oleh binatang seperti kelelawar dan burung walet. Kedua goa tersebut mempunyai lorong yang mudah dilalui sampai dengan panjang 140 meter dan lebar 14 sampai 20 meter, sekitar 70 meter terdapat reruntuhan atap goa yang menunjukan pemandangan dengan latar belakang stalaktit dan stalakmit.
Goa ratu ini memang cukup menarik sebagai obyek wisata alam. Akan tetapi di balik keindahan goa tersebut ternyata menyimpan misteri, ada beberapa cerita yang berkaitan dengan goa ratu. Konon goa ratu merupakan goa tua sebagai istana atau kerajan siluman. Oleh karena merupakan kerajaan siluman, goa ini sering pula dipakai atau sebagai tempat pertemuan raja-raja siluman.
Kecuali cerita tersebut goa ini juga terdapat batu yang sering kali disebut atau bernama Ganda Mayit. Batu ini pada malam-malam tertentu seperti malam jumat kliwon berbau bangkai (mayit). Selain batu ganda mayit, dalam goa ratu terdapat pula batu yang diberi nama Selendang Mayang .
Batu Selendang Mayang bentuknya tinggi besar dengan pilar pilar di sekelilingnya. Batu ini sendiri sebenarnya merupakan stalakmit yang terbentuk ribuan tahun lalu. Batu selendang mayang tergantung dan ”angker ” persis ditikungan goa , yang salah satunya yang merupakan jalur yang tembus ke laut selatan . Pada bulan syura di malam hari tertentu yaitu malam jumat kliwon mengeluarkan cahaya. Batu Selendang Mayang pada waktu tertentu juga di kunjungi orang. Mereka yang datang mempunyai maksud-maksud khusus. Kebanyakan mereka (laki-laki atau perempuan ) adalah merasa belum mempunyai pasangan hidup. Mereka kesulitan mencari jodoh umumnya bisa dikatakan ”jejaka tua atau perawan kasep ” menurut keyakinan mereka Batu Selendang Mayang dapat memudahkan orang untuk memperoleh jodoh . supaya dapat dikabulkan, maka mereka harus memeluk batu tersebut dan sambil berkata dalam hati yang diinginkan (lebih afdol lagi dibarengi dengan sesaji ).
Dalam goa Ratu ini ada juga yang disebut Goa Merah, disebut Goa Merah karena batu yang mengelilinginya berwarna merah. Konon dalam goa yang relatip sulit dijangkau ini dulu pada jaman G 30 S/PKI di manfaatkan sebagai tempat pembantaian (ada yang menyebut sebagai lobang buaya Nusakambangan. Hal ini tentunya menambah ” angkernya ” Goa Ratu yang notabene merupakan induk dari goa-goa yang ada di Nusakambangan .
Ditambah lagi goa ini sebagai pusat kerajaan gaib sehingga hal-hal gaib sangat mungkin terjadi disini, untuk itulah ada larangan yang tidak tertulis, bahwa bagi pengunjung Pulau Nusakambangan khusus di goa ratu supaya tidak melakukan atau berbuat yang sembrono (tidak pantas ) jika berada didalamnya, tidak jauh dari lokasi goa Ratu kearah barat sekitar 2 Km ada doa putri namun goa ini sementara tidak di kunjungi wisatawan karena dinding stalakmit sangat membahayakan pengunjung.
Oleh karena goa ratu cukup dalam masuk perut bumi, maka suasana dalam goa sangat gelap bagi mereka yang akan masuk kedalam goa harus mengunakan penerangan petromak atau lampu senter.
Untuk menuju goa ini relatif sangat mudah. Untuk mereka yang mau berkunjung melalui pelabuhan Penyeberangan Lomanis atau Pelabuhan Wijayakusuma dan menuju Pelabuhan Penyeberangan Sodong dengan naik perahu atau Kapal Pengayoman. Dari Pelabuhan Sodong kemudian dengan menggunakan kendaraan pribadi atau carteran menuju obyek wisata Goa Ratu.
Goa Ronggeng terletak di perbukitan kapur ujung barat Pulau Nusakambangan yaitu daerah Pelawangan, untuk menuju goa ini dapat menggunakan kapal / perahu Compreng dari Dermaga Lomanis / Sleko atau Dermaga Wijayapura dengan jarak tempuh sekitar 2 jam atau biasa lewat Majingklak dengn perahu Compreng sekitar 30 menit dilanjutkan denganjalan kaki sekitar 10 menit sampai ke mulut goa, jarak dari pantai sekitar 400 m dengan mendaki bukit.
Goa Ronggeng yang konon diketemukan oleh Penjajah Belanda pada tahun 1830-an saat Belanda mengejar sisa – sisa laskar prajurit Pangeran Diponegoro, dia singgah karena ombak laut daerah pelawangan sangat besar.
Disebut goa Ronggeng konon menurut legenda zaman dulu ada kesenian rakyat pasundan yaitu Ronggeng atau Ledek yang mencari nafkah dengan cara mbarang / meminta – minta. Pada saat itu ada orang yang ingin menanggapnya dan dibawa menyeberang perahu gethek dari bambu tapi karena ombak terlalu besar penumpang tenggelam di Selat Indralaya dan hilang menjadi batu ronggeng. Sayang batu ronggengnya telah dihancurkan oleh para penambang batu liar, sehingga pada malam – malam tertentu sering terdengar suara gamelan berbunyi sedang mengiringi penari ronggeng disekitar bukit, maka goa tersebut disebut Goa Ronggeng.
Keindahan yang ditawarkan goa tersebut yang panjangnya sekitar 60 m dan lebar 10 s/d 20 mdan masih ada lobang yang konon tembus sampai ke laut, di dalamnya terdapat Stalaktit dan Stalakmit yang cukup indah dan ada Stalakmit yang mirip patung seorang penari putri dan stalaktit berupa selendang menghiasi di dalam goa, ada tempat untuk tidur disamping itu juga ada ruangan di atas konon dulu ada tangganya untuk naik ke atas. Namun sayang goa yang indah itu di dalamnya dipenuhi Lumpur yang sudah menjadi tanah sehingga perlu digali.
Di dalam goa ada beberapa coretan tangan manusia dengan nama khas orang – orang Belanda pada tahun 1840 an dan tempat tersebut konon ditempati juga para prajurit kraton Mataram untuk menjaga keluar masuknya kapal dan perahu ke perairan Segara Anakan. Tidak jauh dari Goa Ronggeng terdapat sumber air yang konon juga digunakan sebagai tempat mandi prajurit Belanda dan di atas arah utara naik ke bukit 100 m terdapat Goa Macan atau Goa Biru yang konon lorongnya masih dihuni binatang buas Harimau Hitam.
Sumber : http://pariwisata.cilacapkab.go.id
Pulau Nusakambangan merupakan salah satu kawasan pantai selatan Kabupaten Cilacap yang dipisahkan oleh Selat Segara Anakan yang memisahkan dengan daratan Pulau Jawa .
Pulau Nusakambangan dikenal juga pulau penjara yang mempunyai kesan menyeramkan itulah kesan yang acap terdengar oleh siapapun yang belum pernah datang berkunjung ke Pulau Nusakambangan.
Pulau ini memang menawarkan banyak hal. Semakin lama mendekat dan melihat kesan menyeramkan berangsur-angsur sirna . bayangan yang menyeramkan pada penghuni penjara, serta hutan belantara yang sampai saat ini masih mampu melindungi satwa-satwanya perlahan-lahan akan melumatkan kesan menyeramkan bahkan kesan tersebut berganti rasa takjub dan detak kekaguman tiada habisnya .
Seramya mendengar para penghuni LP anda tidak usah kawatir sebab diantara lokasi wisata dengan Lembaga Pemasyarakatan sangat jauh. Dari 9 buah LP, 5 diantaranya LP Karanganyar, Nirbaya, Karang tengah, Gligir dan Limusbuntu sudah tidak digunakan, namun sekarang sudah dibangun untuk penjara khusus narkoba dan penjara terbuka serta penjara super maksimum security.
Sejak tahun 1985 Lembaga Pemasyarakatan tinggal 4 LP yang di gunakan diantaranya LP Besi, LP Batu , LP Permisan dan LP Kembang kuning (Penjara yang dibangun antara tahun 1908 sampai dengan 1950) yang rata-rata mempunyai kapasitas 500 orang sampai 2000 orang .
Pulau Nusakambangan yang memanjang dari barat ketimur sepanjang kurang lebih 36 km dan lebar antara 4 – 6 KM dengan luas keseluruhan adalah 210 km2 atau 21.000 ha memang menyimpan misteri dan daya tarik wisata seperti goa, pantai, benteng dan keindahan batuk arang dan keindahan panorama alam, hutan cagar alam, dan hutan belantara .
Segara Anakan
Nikmatilah uniknya alam Segara Anakan dan Nusakambangan, dapatkan petualangan yang mengasyikan.
Segara Anakan Cilacap terletak di belakang Pulau Nusakambangan wilayah Kabupaten Cilacap. Segara Anakan merupakan Laguna yang unik di pantai selatan Pulau Jawa dengan ekosistem rawa bakau (mangrove) yang memiliki komposisi dan stuktur hutan terlengkap di Pulau Jawa. Berbagai komponen sumber daya hayati berupa flora, habitat berbagai jenis fauna, betang alam daratan dan bentang alam perairan yang beinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk suatu kesatuan ekosistem alami.
Segara Anakan merupakan bagian dari kawasan Nusakambangan yang membentuk suatu paduan alam yang menawan. Segara Anakan dan Nusakambangan merupakan tempat wisata alam yang ideal. Panorama bentang alam dan keunikannya menyajikan suatu pemandangan yang menakjubkan. Nikmati paduan keindahan dan keunikan penuh nuansa petualangan yang mengasyikan.
Kampung Laut
Dinamakan “Kampung Laut” karena perkampungan ini berada di laguna Segara Anakan dan sekelilingnya merupakan wilayah perairan. Berbagai keunikan terdapat di daerah ini, mulai dari banyaknya Goa Karst, fauna laut, dan hingga pola hidup masyarakat yang menetap di daerah tersebut.
Letaknya dapat dikatakan terisolasi dan berada cukup jauh dengan wilayah perkotaan, membutuhkan waktu 4 jam dengan menggunakan perahu compreng atau sekitar 2 jam dengan menggunakan perahu mesin. Untuk sampai ke Kampung Laut kita akan melewati hutan mangroove dan menyusuri Pulau Nusakambangan yang digunakan sebagai penjara untuk narapidana kelas berat.
Pantai Rancah Babakan Nusakambangan
Terletak diujung paling barat Pulau Nusakambangan yang berjarak 35 km dari dermaga Sodong. Untuk menuju pantai ini melalui alur selat Nusakambangan – Segara Anakan melewati Desa Klaces Kecamatan Kampung Laut.
Sepanjang perjalanan melewati 4 LP yang masih berfungsi yaitu LP Batu, Besi, Kembang Kuning dan Permisan serta melewati Kecamatan Kampung Laut yang berada di Klaces dengan pemandangan hutan mangrove di kiri kanan alur sungai dan pemandangan pegunungan serta selat Indralaya.
Pantai Ranca Babakan tergolong pantai yang masih perawan karena belum banyak wisatawan yang berkunjung ke pantai ini, karena memang jalur yang menuju ke pantai belum memadai.
Aksesibilitas
Dari Pelabuhan Seleko Cilacap naik perahu compreng – menyusuri alur selat Nusakambangan – Segara Anakan – melewati Desa Klaces Kec. Kampung Laut - dilanjutkan menuju Plawangan – Turun di Pantai dekat Plawangan – dilanjutkan berjalan kaki menyusuri jalan tikus menuju lokasi.
Pantai Pasir Putih
Cocok dengan namanya pasir putih karena pantainya berpasir putih sehingga masyarakat menyebutnya Pantai Pasir Putih. Pantai Pasir Putih salah satu obyek wisata yang ada di sebelah selatan Pulau Nusakambangan tepatnya berada di sebelah timur Pantai Permisan. Pantai Pasir Putih dihiasi dengan berbagai batu karang atau pulau – pulau kecil yang membujur ke timur dihiasi ombak yang sangat dahsyat / ganas sehingga benturan air menghantam batu karang hitam menambah keindahan batu karang.
Untuk menuju Pantai Pasir Putih harus berjalan kaki menelusuri jalan yang sudah dibangun trap – trap dari paving blok sepanjang 600 m dari Pantai Permisan naik ke arah timur dan turun sampai pantai pasir putih dengan jarak 1 km. Gugusan batu karang di Pantai Pasir Putih yang membujur ke timur diselimuti ombak nan putih menambah indahnya panorama alam pantai pasir putih.
Batu – batu tersebut selain menambah keindahan pantai juga sebagai pemecah ombak yang menuju pantai pasir putih sehingga ombak yang ganas bisa dijinakan dan relatif tidak berbahaya.
Dengan pasir pantainya yang putih dan ombak yang cukup bersahabat menambah para wisatawan merasa betah dan senang berlama – lama menikmati keindahan pasir putih. Kelebihan pantai pasir putih masih terdapatnya pohon – pohon yang tumbuh secara alami sehingga menambah sejuk udara pantai dan tidak terganggu oleh teriknya sinar matahari karena bisa berteduh atau naik dahan – dahan pohon sambil menikmati deburan ombak laut selatan.
Pantai Permisan
Pantai Permisan juga terdapat di Pulau Nusakambangan tepatnya disebelah selatan LP Permisan. Pantai ini masih sangat alami belum banyak tercemari oleh manusia. Dengan pemandangan yang sangat menakjubkan dan deburan ombak laut selatan akan membawa wiasatawan betah menikmati panorama keindahan pulau-pulau kecil dan batu-batu karang didepan pantai mempunyai nilai tersendiri dibanding pantai wisata lainnya di Cilacap.
Didepan pantai ada batu karang (pulau Kecil) yang mempunyai kenangan tersendiri bagi seorang pejebat negara yaitu Perdana Menteri pertama Indonesia. Sebelum menjadi Perdana Menteri seorang yang bernama Syahrir pernah berkunjung ke Pantai Permisan, di pantai itu Syahrir mencoba menyebrangi gelombang laut yang saat itu sedang kecil, ia berhasil naik ke batu karang tersebut. Akan tetapi pada saat mau kembali ke pantai datanglah ombak yang sangat besar, sehingga Syahrir bertahan sampai berjam-jam menunggu air surut diatas batu karang. Dengan adanya peristiwa tersebut maka nama Syahrir diabadikan sebagai nama gugusan karang di Pantai Permisan yang oleh sebagian kalangan masyarakat menyebutnya Batu Syahrir .
Selain cerita di atas, jika air surut wisatawan bisa mendaki sejumlah batu karang yang tersembul. Mereka akan menyaksikan berbagai simbol sosial sebagai bukti adanya legenda Raja Pakuan Pajajaran yang mempunyai putri cantik terkena wabah penyakit yang bisa sembuh kalau diobati dengan air mata kuda sembrani, maka sang raja mengirim utusan untuk mendapatkan obat tersebut tetapi selalu gagal yang pada akhirnya sang putri itu sendiri berangkat dan karena kecapaian perjalanan jauh ia beristirahat dan mandi di Pantai Permisan terseret ombak ke tengah laut dan terjepit diantara batu karang dan meninggal dan dari kejauhan hanya kelihatan sebagian anggota badannya tanpa busana maka disitu ada batu karang yang mirip alat kelamin perempuan .
Juga disebut permisan saat ada perompak mau mendarat ke Nusakambangan pantai itu tidak tampak tapi setelah permisi pada Sang Baurekso Pulau Nusakambangan nampak pantai tersebut maka disebut permisan
Pantai Permisan juga merupakan tempat penggodokan para prajurit agar mampu menjaga dan dam membela keutuhan bangsa dan negara dari gangguan apapun baik besar maupun kecil yang kiranya mengganggu kedaulatan. Tekad dan kekokohan prajurit tersebut disimbolkan dengan salah satu atribut (pisau komando) yang ditancapkan atau ditusukan kedalam batu karang sehingga dari pantai tampak pisau komando menancap dibatu karang.
Untuk menuju Pantai Permisan para wisatawan dapat menggunakan kapal penyebrangan atau perahu baik dari Pelabuhan Lomanis atau Pelabuhan Wijayakusuma ke Sodong Nusakambangan kemudian dilanjutkan dengan kendaraan pribadi atau carteran rombongan menuju ke permisan. Selama perjalanan, wisatawan bisa menikmati pemandangan alam yang ada di Pulau Nusakambangan dan bisa singgah dulu di obyek wisata Goa Ratu juga bisa melihat LP Kembang kuning , Batu , Besi dan LP Permisan.
Pantai Jetis
Pantai yang berbatasan langsung dengan obyek wisata Pantai Ayah Kebumen ini Terletak di Kecamatan Nusawungu Kabupaten Cilacap bagian Timur menawarkan keindahan panorama ombak laut selatan dan pemandangan alam pegunungan serta keindahan arur Sungai Bodo. Pantai ini terletak + 40 km dari arah timur kota Cilacap, dengan menggunakan kendaraan pribadi atau umum melalui jalur selatan-selatan jurusan Cilacap - Jatijajar - Gombong . Pada objek wisata ini terdapat Tempat Pelelangan Ikan Nelayan Tradisional.
Pantai Singkil Indah
Selain Pantai Ketapang Indah di Desa Sidaurip di Desa Karangpakis Kecamatan Nusawungu juga ada Pantai Singkil Indah letaknya kurang lebih 3 Km ke arah timur dari pantai Ketapang Indah . Obyek yang ditawarkan hampir sama dengan gugusan pantai-pantai lain yang menghadap ke Samudra Indonesia .
Pantai Ketapang Indah
Selain Pantai Widarapayung ke arah Timur ± 3 km ada Pantai yang lebih menarik lagi yaitu Pantai Ketapang Indah yang terletak di Desa Sidaurip Kecamatan Binangun, dengan luas 10 Ha. Pantai Ketapang Indah merupakan gugusan pantai – pantai lain yang menghadap Samudra Indonesia. Untuk menuju obyek wisata ini sangatlah mudah karena dapat dilalui kendaran roda dua maupun roda empat dengan menelusuri jalan beraspal jurusan Cilacap- Gombong.
Obyek ini menawarkan panorama pantai yang indah di tumbuhi pohon kelapa dan gelombang laut yang bisa digunakan untuk Selancar Air jika ombak tidak terlalu besar. Fasilitas yang ada tempat parkir yang bebas, tempat berteduh dibawah pohon kelapa dan kios-kios cindera mata sudah tertata dengan baik.
Pantai Indah Widarapayung
Merupakan objek wisata pantai dengan luas seluruh areal pantai mencapai 500 hektar terletak di Desa Widarapayung Kecamatan Binangun atau terletak ± 35 km arah timur dari Kota Cilacap. Kondisi pantainya sangat landai dengan dipagari pohon kelapa sehingga menjadikan pantai ini sejuk. Sedangkan luas kawasan yang ditetapkan sebagai Obyek Wisata Pantai Indah Widarapayung adalah sekitar 30 Ha (1000 m x 300 m)
Untuk menuju Pantai Indah Widarapayung sangatlah mudah bisa menggunakan angkutan umum bus jurusan Cilacap – Gombong atau kendaraan pribadi karena letaknya di Jalan Lintas Selatan – Selatan. Fasilitas yang ada di Pantai Indah Widarapayung: jalan yang beraspal, Shelter (tempat berteduh), Gardu Pandang, Kolam Renang, Tempat Parkir, Warung Makan, dan Kesenian Daerah. Pada bulan syura dilakukan Upacara Ritual Adat Tradisional Sedekah Bumi untuk larungan sesaji ke laut dengan diiringi kesenian daerah dan Pakaian Adat. Upacara Sedekah Bumi adalah merupakan salah satu perwujudan ungkapan rasa syukur yang dilakukan oleh masyarakat di sekitar Desa Widarapayung agar diberi keberkahan, keselamatan dalam sehari – harinya oleh Gusti kang Maha Agung.
Obyek ini menawarkan panorama pantai yang indah, upacara adat dan kesenian daerah, gelombang laut yang relatif teratur dan cocok untuk Selancar air.
Aksesibiltas
Dari arah timur : melewati perbatasan Kebumen (Pantai Ayah) – Cilacap (Pantai Jetis) dengan menyeberangi Jembatan Kali Bodo – ke arah barat – menuju lokasi di sebelah kiri jalan.
Dari arah barat : dari Kota Cilacap – Adipala – ke arah timur menuju Kec. Binangun – mencapai lokasi di sebelah kanan jalan.
Gua Maria (Gua Bendung)
Goa Bendung ditemukan oleh penjajah Belanda pada sekitar abad ke 16 konon pernah di gunakan sebagai tempat ibadah umat Kristiani pada saat Belanda menduduki Pulau Jawa termasuk Pulau Nusakambangan.
Untuk mencapai goa tersebut dapat melalui Pelabuhan Lomanis atau Pelabuhan Sleko dengan naik perahu atau compreng dengan menelusuri sungai dan selat Segara Anakan menuju goa atau Desa Klaces . Dari Klaces kemudian berjalan kaki selama kurang lebih satu jam menuju ke arah goa atau dapat melalui Dermaga Sodong dengan naik kendaraan roda dua atau angkutan lainnya melalui jalan darat sambil menikmati keindahan alam dan hutan serta bangunan lembaga pemasyarakatan menuju Goa Bendung sekitar 45 menit.
Goa Bendung yang ditemukan Belanda tanpa sengaja ketika penjajah Belanda meluaskan jajahannya di tanah jawa termasuk Pulau Nusakambangan mempunyai lorong sepanjang kurang lebih 150 meter dengan lebar 10 meter, didalam goa tersebut terdapat stalakmit yang menyerupai anjing dan seorang perempuan yang sedang menyusui. Karena didalamnya terdapat tempat khotbah dan stalakmit yang bentuknya seperti Bunda Maria, sehingga ada sebagian masyarakat yang menyebut Goa Maria, juga di dalamnya terdapat parit yang dibangun oleh Belanda yang galian tanahnya untuk membendung badan parit yang luas seperti pelataran dan digunakan untuk para jemaat untuk melakukan ibadah, karena pelataran yang digunakan untuk membendung air tersebut maka goa ini dikalangan masyarakat disebut Goa Bendung.
Goa Masigitsela
Goa Masigitsela adalah lobang yang cukup besar dan jauh masuk keperut bumi oleh karena proses alam yang bersangkutan terlalu lama yang menghasilkan stalakmit dan stalaktit didalam goa tersebut dan tampak sangat indah. Goa Masigitsela memiliki berbagai kaunikan disamping mulut goanya menghadap ketimur atau berlawanan dengan arah kiblat. Tebaran stalakmit dan stalaktit yang menghiasi mulut goa membentuk satu ornamen indah lengkap dengan pilar-pilarnya. Kalau diamati sepintas goa ini mirip pintu masuk bangunan masjid oleh karenanya sebagian masyarakat menyebut Goa Masigitsela disebut Goa Ibadah Sunan Kalijaga dan Sri Sultan Hamengkubuwana apalagi dikuatkan lagi sejumlah tangga yang terdapat di mulut goa juga sebuah bedug, juga didalam goa terdapat mata air tempat untuk mengambil air wudhu.
Arti Masigitsela adalah masjid yang terbuat dari sela atau batu. Wisatawan yang berkunjung ke goa ini mempunyai berbagai macam tujuan ada yang bertujuan menenangkan diri, ada yang meningkatkan iman mereka ada pula yang bertujuan ngalap berkah, ada juga yang datang tahlilan mengirim doa para leluhur. Salah satu keindahan stalakmit berwarna kuning emas dan berbentuk memanjang mirip dengan kasur sehingga sebagian orang menyebut kasurnya nabi sulaiman dan ada stalakmit yang membentuk cekungan mirip sebuah tempayan yang disebut pedaringan penggawa dan dinding batu yang memisah pedaringan penggawa di kenal sebagai tempat pertapaan Aji Saka yang diyakini jika dapat memeluk tiang aji saka keinginannya akan terkabul.
Untuk menuju Goa Masigitsela dapat dijangkau dari beberapa arah, masyarakat yang datang dari Jawa Barat bisa menggunakan kendaraan air (perahu/kapal) dapat singgah sebentar di Klaces kemudian dilanjutkan dengan perahu kecil atau jalan kaki menuju goa kira-kira 30 menit dan jika dari Cilacap melalui Dermaga Sodong masuk perairan menuju Desa Klaces atau lewat jalan darat melalui jalan di Nusakambangan dari Sodong naik menuju Goa Masigitsela
Goa Ratu dan Goa Putri
Goa Ratu dan Goa Putri terdapat di perbukitan kapur di Pulau Nusakambangan bagian tengah. Panjang goa kurang lebih 4 km dan lebar 20 meter . Goa yang kanan kirinya masih alami karena ditumbuhi oleh pepohonan rupanya menambah kesejukan dan kenyamanan didalamnya. Dari mulut goa kedalam banyak dihiasi oleh stalaktit dan stalakmit yang masih asli dan relatif indah. Goa ini juga dihuni oleh binatang seperti kelelawar dan burung walet. Kedua goa tersebut mempunyai lorong yang mudah dilalui sampai dengan panjang 140 meter dan lebar 14 sampai 20 meter, sekitar 70 meter terdapat reruntuhan atap goa yang menunjukan pemandangan dengan latar belakang stalaktit dan stalakmit.
Goa ratu ini memang cukup menarik sebagai obyek wisata alam. Akan tetapi di balik keindahan goa tersebut ternyata menyimpan misteri, ada beberapa cerita yang berkaitan dengan goa ratu. Konon goa ratu merupakan goa tua sebagai istana atau kerajan siluman. Oleh karena merupakan kerajaan siluman, goa ini sering pula dipakai atau sebagai tempat pertemuan raja-raja siluman.
Kecuali cerita tersebut goa ini juga terdapat batu yang sering kali disebut atau bernama Ganda Mayit. Batu ini pada malam-malam tertentu seperti malam jumat kliwon berbau bangkai (mayit). Selain batu ganda mayit, dalam goa ratu terdapat pula batu yang diberi nama Selendang Mayang .
Batu Selendang Mayang bentuknya tinggi besar dengan pilar pilar di sekelilingnya. Batu ini sendiri sebenarnya merupakan stalakmit yang terbentuk ribuan tahun lalu. Batu selendang mayang tergantung dan ”angker ” persis ditikungan goa , yang salah satunya yang merupakan jalur yang tembus ke laut selatan . Pada bulan syura di malam hari tertentu yaitu malam jumat kliwon mengeluarkan cahaya. Batu Selendang Mayang pada waktu tertentu juga di kunjungi orang. Mereka yang datang mempunyai maksud-maksud khusus. Kebanyakan mereka (laki-laki atau perempuan ) adalah merasa belum mempunyai pasangan hidup. Mereka kesulitan mencari jodoh umumnya bisa dikatakan ”jejaka tua atau perawan kasep ” menurut keyakinan mereka Batu Selendang Mayang dapat memudahkan orang untuk memperoleh jodoh . supaya dapat dikabulkan, maka mereka harus memeluk batu tersebut dan sambil berkata dalam hati yang diinginkan (lebih afdol lagi dibarengi dengan sesaji ).
Dalam goa Ratu ini ada juga yang disebut Goa Merah, disebut Goa Merah karena batu yang mengelilinginya berwarna merah. Konon dalam goa yang relatip sulit dijangkau ini dulu pada jaman G 30 S/PKI di manfaatkan sebagai tempat pembantaian (ada yang menyebut sebagai lobang buaya Nusakambangan. Hal ini tentunya menambah ” angkernya ” Goa Ratu yang notabene merupakan induk dari goa-goa yang ada di Nusakambangan .
Ditambah lagi goa ini sebagai pusat kerajaan gaib sehingga hal-hal gaib sangat mungkin terjadi disini, untuk itulah ada larangan yang tidak tertulis, bahwa bagi pengunjung Pulau Nusakambangan khusus di goa ratu supaya tidak melakukan atau berbuat yang sembrono (tidak pantas ) jika berada didalamnya, tidak jauh dari lokasi goa Ratu kearah barat sekitar 2 Km ada doa putri namun goa ini sementara tidak di kunjungi wisatawan karena dinding stalakmit sangat membahayakan pengunjung.
Oleh karena goa ratu cukup dalam masuk perut bumi, maka suasana dalam goa sangat gelap bagi mereka yang akan masuk kedalam goa harus mengunakan penerangan petromak atau lampu senter.
Untuk menuju goa ini relatif sangat mudah. Untuk mereka yang mau berkunjung melalui pelabuhan Penyeberangan Lomanis atau Pelabuhan Wijayakusuma dan menuju Pelabuhan Penyeberangan Sodong dengan naik perahu atau Kapal Pengayoman. Dari Pelabuhan Sodong kemudian dengan menggunakan kendaraan pribadi atau carteran menuju obyek wisata Goa Ratu.
Goa Ronggeng terletak di perbukitan kapur ujung barat Pulau Nusakambangan yaitu daerah Pelawangan, untuk menuju goa ini dapat menggunakan kapal / perahu Compreng dari Dermaga Lomanis / Sleko atau Dermaga Wijayapura dengan jarak tempuh sekitar 2 jam atau biasa lewat Majingklak dengn perahu Compreng sekitar 30 menit dilanjutkan denganjalan kaki sekitar 10 menit sampai ke mulut goa, jarak dari pantai sekitar 400 m dengan mendaki bukit.
Goa Ronggeng yang konon diketemukan oleh Penjajah Belanda pada tahun 1830-an saat Belanda mengejar sisa – sisa laskar prajurit Pangeran Diponegoro, dia singgah karena ombak laut daerah pelawangan sangat besar.
Disebut goa Ronggeng konon menurut legenda zaman dulu ada kesenian rakyat pasundan yaitu Ronggeng atau Ledek yang mencari nafkah dengan cara mbarang / meminta – minta. Pada saat itu ada orang yang ingin menanggapnya dan dibawa menyeberang perahu gethek dari bambu tapi karena ombak terlalu besar penumpang tenggelam di Selat Indralaya dan hilang menjadi batu ronggeng. Sayang batu ronggengnya telah dihancurkan oleh para penambang batu liar, sehingga pada malam – malam tertentu sering terdengar suara gamelan berbunyi sedang mengiringi penari ronggeng disekitar bukit, maka goa tersebut disebut Goa Ronggeng.
Keindahan yang ditawarkan goa tersebut yang panjangnya sekitar 60 m dan lebar 10 s/d 20 mdan masih ada lobang yang konon tembus sampai ke laut, di dalamnya terdapat Stalaktit dan Stalakmit yang cukup indah dan ada Stalakmit yang mirip patung seorang penari putri dan stalaktit berupa selendang menghiasi di dalam goa, ada tempat untuk tidur disamping itu juga ada ruangan di atas konon dulu ada tangganya untuk naik ke atas. Namun sayang goa yang indah itu di dalamnya dipenuhi Lumpur yang sudah menjadi tanah sehingga perlu digali.
Di dalam goa ada beberapa coretan tangan manusia dengan nama khas orang – orang Belanda pada tahun 1840 an dan tempat tersebut konon ditempati juga para prajurit kraton Mataram untuk menjaga keluar masuknya kapal dan perahu ke perairan Segara Anakan. Tidak jauh dari Goa Ronggeng terdapat sumber air yang konon juga digunakan sebagai tempat mandi prajurit Belanda dan di atas arah utara naik ke bukit 100 m terdapat Goa Macan atau Goa Biru yang konon lorongnya masih dihuni binatang buas Harimau Hitam.
Sumber : http://pariwisata.cilacapkab.go.id