Pendahuluan
Kabupaten Serdang Bedagai merupakan salah satu kabupaten baru di Propinsi Sumatera Utara hasil pemekaran Kabupaten Deli Serdang sebagai kabupaten induknya. Kabupaten Serdang Bedagai dibentuk berdasarkan Undang-undang No. 36 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai di Propinsi Sumatera Utara. Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai dengan ibukotanya Sei Rampah secara geografis terletak pada koordinat 030 01‘ 12‘’ LU – 030 40‘ 48‘’ LU dan 980 45‘ 00‘’ BT – 990 18‘ 36‘’ BT. Secara administrasi Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai terletak pada :
* Sebelah Utara: Berbatasan dengan selat Malaka.
* Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Kabupaten Simalungun.
* Sebelah Timur: Berbatasan dengan Kabupaten Batu Bara.
* Sebelah Barat: Berbatasan dengan Sungai Ular dan Sungai Buaya Kabupaten Deli Serdang
Di Kabupaten Serdang Bedagai terdapat Pulau Berhala yang secara administrasi berada di wilayah Kecamatan Tanjung Beringin tepatnya di Desa Bagan Kuala. Secara Geografis Pulau Berhala terletak pada koordinat 030 46‘ 38‘’ LU dan 990 30’ 03’’ BT di sebelah barat Pulau ini berbatasan dengan daratan Sumatera Utara sedangkan di sebelah timur berbatasan langsung dengan Semenanjung Malaysia. Jarak antara Pulau Berhala dengan Dermaga Desa Bagan Kuala (biasa disebut Dermaga TPI) adalah ± 22 Km sedangkan jarak antara Pulau Berhala dengan Pelabuhan Belawan ± 65 Km. Pulau Berhala diapit oleh 2 pulau kecil, yakni Pulau Sokong Nenek (pulau yang menyatu dengan pulau induk pada saat air surut dan memisah pada saat air pasang) yang terletak disebelah timur Pulau Berhala dan Pulau Sokong Siembang (Pulau yang berjarak ± 800 m sebelah barat Pulau Berhala). Di Pulau Berhala tidak terdapat penduduk (warga) yang menetap, yang ada hanya petugas KAMLA (Keamanan Laut) dari TNI-AL dan petugas Navigasi dari Departemen Perhubungan. Setelah diadakan pengukuran dengan metode Tracking dengan alat GPS Luas Pulau Berhala (pulau induk) adalah ± 44,57 Ha, luas Pulau Sokong Nenek ± 0,5 Ha dan luas Pulau Sokong Siembang ± 1,5 Ha. Mengenai bentuk Pulau Berhala, ada beberapa intrepretasi dan asumsi mengenai bentuknya, tergantung dengan metode apa digunakan untuk melihat bentuk Pulau berhala tersebut. Berikut ini menggambarkan asumsi bentuk Pulau berhala dengan menggunakan metode hasil analisis Citra dan dengan metode Tracking dengan menggunakan alat GPS langsung di lapangan.
Pulau Berhala dihiasi oleh berbagai macam tumbuhan dan didiami berbagai macam satwa yang dilindungi antara lain Biawak, Penyu, Ular, Napu (sejenis Kancil) dan lain-lain. Pada awal dan akhir tahun pantai Pulau Berhala menjadi tempat persinggahan Penyu untuk bertelur. Pada saat-saat tertentu pula pulau ini menjadi tempat persinggahan burung-burung yang melakukan migrasi. Panjang garis pantai Pulau Berhala ± 700 m dengan sebagian besar pantainya merupakan gugusan batu-batuan besar. Pantai pasir antara Pulau Berhala dan Pulau Sokong Nenek merupakan tempat bertelurnya Penyu. Terumbu Karang yang ada di sekitar Pulau Berhala umumnya merupakan Terumbu Karang muda yang harus dilindungi. Di pulau ini cocok dilakukan kegiatan Snorkling Diving (olah raga menyelam). Dengan keindahan dan keragaman biota bawah lautnya dan kejernihan airnya, banyak penyelam mengklaim bahwa lokasi ini dapat disetarakan dengan lokasi-lokasi Snorkling Diving di Long Island Malidives (Maladewa), Nusa Penida (Bali), Perairan Maluku, Pulau Rubiah (Sabang, Aceh).
Di Pulau Sokong Siembang terdapat gua alami yang menembus bukit di pulau tersebut. Sebagian lubang dari gua tergenang air sementara bagian atasnya menjadi tempat bersarangnya Burung Walet. Pulau Berhala dapat juga digunakan sebagai lokasi memancing. Ikan-ikan dengan ukuran besar banyak terdapat di perairan sekitar Pulau Berhala. Taman-taman bawah air Pulau Berhala juga banyak menyimpan biota-biota langka dan unik seperti Ketam Kelapa (Bigus Latro), Kima Raksasa Tridacna Gigas) dan Ikan Bulu Ayam (Lion Fish). Di Pulau Berhala terdapat Hutan Primer yang pohon-pohonnya sudah berumur sangat tua. Hutan tersebut merupakan penyangga ketersediaan air tawar di daerah ini. Mata air yang memancar dari akar-akar pohon dan bebatuan sangat bersih dan jernih dengan kualitas yang sangat baik. Banyak Nelayan yang berlayar di sekitar Selat Malaka yang selalu singgah di Pulau ini untuk mengambil persediaan air tawar. Akan tetapi status Hutan yang ada di Pulau Berhala ini belum jelas apakah dikategorikan sebagai Hutan Lindung atau tidak. Namun di dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2006-2016 disebutkan bahwa kawasan Pulau Berhala adalah Kawasan Pariwisata Bahari yang Berwawasan Lingkungan (Ecomarine Tourism), yang berarti merupakan bagian dari Kawasan Budidaya.
Geografis
* Luas Pulau Induk : + 44,75 Ha
* Luas Pulau Sokong Nenek: + 0,5 Ha
* Luas Pulau Sokong Siembang: + 1,5 Ha
* Terletak Diposisi : 030 46’ 38” Lintang Utara dan 990 30’ 03” Bujur Timur
* Panjang Garis Pantai: + 700 m
* Pulau ini berbatasan dengan daratan Sumatera Utara di sebelah Barat dan Semenanjung Malaysia di sebelah Timur
Satwa
* Memiliki macam satwa yang dilindungi antara lain Biawak, Penyu, Ular, Napu (sejenis Kancil) dan lain-lain serta merupakan tempat persinggahan Penyu untuk bertelur pada akhir tahun dan menjadi tempat persinggahan burung-burung yang melakukan migrasi pada saat-saat tertentu.
* Pantai pasir antara Pulau Berhala dan Pulau Sokong Nenek merupakan tempat bertelurnya Penyu
* Memiliki Terumbu Karang yang umumnya merupakan Terumbu Karang muda
* Terdapatnya gua alami yang menembus bukit di Di Pulau Sokong Siembang yang sebagian lubangnya tergenang air sementara bagian atasnya menjadi tempat bersarangnya Burung Walet.
* Memilik taman bawah air yang banyak menyimpan biota-biota langka dan unik seperti Ketam Kelapa (Bigus Latro), Kima Raksasa Tridacna Gigas) dan Ikan Bulu Ayam (Lion Fish).
Program Dan Kegiatan yang Telah Dilaksanakan Pada Tahun 2006 dan 2007
Program dan kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun 2006 adalah berupa pembangunan 1 (satu) unit Pos Jaga untuk Petugas Keamanan Laut (KAMLA) yang sumber dananya adalah APBD Kabupaten Serdang Bedagai TA 2006. Sedangkan pada tahun 2007 mendapat alokasi dana sebesar Rp. 1.912.250.000,- yang bersumber dari dana APBN melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya, yang Program dan kegiatannya adalah sebagai berikut :
* Program Penyediaan Air Minum
o Pembangunan Reservoar (Bak penampung air) 1 paket
o Penyediaan air bersih melalui penyediaan Jaringan perpipaan 1 paket
o Pengadaan Mesin Pembangkit Listrik menggunakan Tenaga Matahari (Solar Shell) 1 paket
* Program Pengembangan Permukiman
o Penyusunan RDTRK Pulau Berhala 1 paket
o Pembangunan Strager 1 unit
o Pembangunan jalan lingkungan 1 paket
o Pembuatan Hand Rail tangga 1 paket
o Renovasi Lantai Anak Tangga 1 paket
Pengembangan Pulau Berhala
Sesuai Perda Kabupaten Serdang Bedagai No. 12 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Pulau Berhala Serdang Bedagai sebagai Kawasan Eco Marine Tourism (Wisata Bahari Berwawasan Lingkungan) dan arahan dari Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2006-2016 yang baru saja disahkan menjadi Perda disebutkan bahwa kawasan Pulau Berhala adalah Kawasan Pariwisata Bahari yang Berwawasan Lingkungan (Eco Marine Tourism), maka sudah jelas bahwa Pulau Berhala sebagai salah satu pulau terluar Negara Republik Indonesia perlu perhatian khusus, selain untuk penegasan kedaulatan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) juga dapat dikembangkan untuk daerah kunjungan wisata Eco Marine Tourism yaitu konservasi Penyu dan Taman bawah laut. Pemanfaatan Pulau Berhala diarahkan kepada beberapa aspek :
Aspek Perikanan dan Kelautan
Dimana Pulau Berhala dimanfaatkan oleh nelayan sebagai tempat berlindung dari ombak dan sebagai tempat memancing atau lokasi mencari ikan.
Aspek Pariwisata
Di pulau ini cocok dilakukan kegiatan Snorkling Diving (olah raga menyelam). Dengan keindahan dan keragaman biota bawah lautnya dan kejernihan airnya, banyak penyelam mengklaim bahwa lokasi ini dapat disetarakan dengan lokasi-lokasi Snorkling Diving di Long Island Malidives (Maladewa), Nusa Penida (Bali), Perairan Maluku, Pulau Rubiah (Sabang, Aceh).
Aspek Konservasi
Kawasan Pulau Berhala sangat berpotensi sebagai tempat penangkaran Penyu Hijau yang bertelur di Pantai Pasir sekitar Pulau Sokong Nenek.
Pemanfaatan Pulau Berhala Aspek Perikanan dan Kelautan
Sebagai tempat berlindung dari ombak dan tempat memancing atau lokasi mencari ikan bagi nelayan.
Aspek Pariwisata
Sebagai tempat kegiatan Snorkling Diving (olah raga menyelam)
Aspek Konservasi
Sebagai tempat penangkaran Penyu Hijau yang bertelur di Pantai Pasir sekitar Pulau Sokong Nenek
Akses
Aksesibilitas menuju Pulau Berhala adalah dengan menggunakan transportasi laut, yakni dengan menggunakan Kapal Motor yang bergerak mulai dari Dermaga TPI Bagan Kuala, Tanjung Beringin yang lamanya perjalanan ± 3 jam sedangkan jika perjalanan dimulai dari Pelabuhan Belawan lama perjalanan ± 4 jam. Namun transportasi laut yang menuju pulau berhala tidak mempunyai frekuensi yang tetap dan harus melalui prosedur penyewaan yang tentunya membutuhkan biaya yang relatif mahal. Disamping itu juga disebabkan oleh pendangkalan di sekitar muara di Bagan Kuala maka kapal-kapal yang menuju ke perairan Selat Malaka yang melalui Muara Bagan Kuala sering mengalami hambatan, yakni terpacaknya perahu di sekitar muara.
* Pada waktu-waktu tertentu gelombang laut di sekitar Selat Malaka yang menuju Pulau Berhala sangat tinggi, sehingga jika ingin pergi ke Pulau Berhala harus memperhitungkan musim angin di kawasan perairan tersebut.
* Penduduk yang mendiami pulau tersebut tidak bersifat menetap, yakni petugas KAMLA (Keamanan Laut) dari TNI-AL dan petugas Navigasi dari Departemen Perhubungan yang sifatnya bergilir sesuai tugas masing-masing, sehingga kebutuhan hidup sehari-hari sifatnya sementara saja.
* Regulasi yang mengatur mengenai keberadaan Pulau ini adalah Perpres No. 78 Tahun 2005 dan Perda Kabupaten Serdang Bedagai No. 12 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Pulau Berhala Serdang Bedagai sebagai Kawasan Eco Marine Tourism (Wisata Bahari Berwawasan Lingkungan), namun dalam pelaksanaannya belum dinyatakan secara spesifik bagaimana bentuk pengelolaan pulau ini agar menjadi berkembang sebagaimana yang diharapkan.
Pulau Berhala Menjadi Salahsatu Ikon Wisata
Pulau Berhala kini mulai dibenahi Pemkab Sergai untuk menarik investor. Potensi wisatanya yang begitu besar sangat mungkin membuat pulau ini menjadi salah satu ikon wisata di Sumatera Utara. Pulau seluas 5 ha ini masuk dalam wilayah Kecamatan Tanjung Beringin dan merupakan salah satu pulau terluar Indonesia yang berbatas dengan Malaysia. Berada di titik koordinat 030 46’38”U dan 990 30’03”T, Pulau Berhala hanya berjarak 17 km dari bibir pantai Tanjung Beringin atau 65 km dari Belawan Medan.
Kawasan pulau Berhala terdiri dari tiga pulau kecil yakni Pulau Berhala, Pulau Sokong Siembang dan Pulau Sokong Nenek. Potensi wisata yang dimiliki pulau ini memang luar biasa. Laut yang bersih dan jernis serta alam tropis yang benar-benar belum tersentuh. Dengan alam yang mempesona itu dan berada di perbatasan, April lalu, Bupati Sergai HT Erry Nuradi memacangkan plank nama pulau tersebut dalam acara peringatan hari Bumi. Pemancangan plank ini menurut Bupati untuk memperjelas bahwa pulau ini adalah wilayah Indonesia dan menghindari sengketa dengan daerah lain. Menurutnya pemerintah pusat telah berjanji akan memprioritaskan pembangunan di pulau-pulau terluar. “Anggarannya diambil dari APBN 2006, “katanya.
Untuk membangun pulau kecil yang memiliki panjang pantai 700 m berpasir putih ini kata Bupati diperlukan investor yang betul-betul serius. Karenanya Pemkab terus berupaya agar dapat mendatangkan pemodal yang mau membangun sarana dan prasarana wisata. Karenanya, untuk mendukung keinginan tersebut Pemkab terus memperhatikan beberapa fasilitas seperti listrik, air bersih, penginapan dan sarana transportasi. Setidaknya ini untuk memancing wisatawan lokal maupun mancanegara datang.
Eksotisme pulau Berhala
Anda yang ingin menikmati keindahan alam ditempat yang tenang jauh dari keriuhan, agaknya bisa mencoba wisata pulau ini: pulau Berhala. Kawasan pantainya asri, sementara agak jauh kedalam pulau, hutan lebat model Arizona dapat menjadi petualangan yang menakjubkan. Pulau Berhala, yang ada di kecamatan Tanjung Beringin, Serdang Bedagai saat ini tengah dikembangkan menjadi objek wisata andalan Sumut setelah Danau Toba, Brastagi, dan pulau Nias. Perjalanan paling mudah ke sana bisa dimulai dari Restoran Marina, Belawan, Medan. PT. Dian Anugrah Victoria Indonesia adalah satu-satunya perusahaan penyedia jasa transportasi ke pulau ini dengan speed boat. Itupun masih terbatas pada hari-hari tertentu.
Jarak dari Belawan ke Pulau Berhala sekitar 65 km. Bila ditempuh dengan boat biasa, waktu tempuh yang bisa 4-8 jam. Tapi dengan Super Star yang dilengkapi GPS dan kabin yang nyaman, perjalanan hanya sekitar 1,5 jam. Bahkan untuk jenis Super Star Sporty, cukup satu jam. Karena waktu tempuh yang lebih cepat, tamu bisa berkunjung tanpa bermalam di pulau ini. Belum dibangunnya penginapan permanen berbentuk resort justru membuat suasana pulai terasa alami, back to nature.
Pulau Berhala sebenarnya merupakan kawasan yang terdiri dari tiga pulau, masing-masing pulau memiliki kekhasan sendiri. Pulau induk yang menjadi lokasi penginapan dan menara suar didirikan memiliki hutan yang lebat. Pohon-pohon besar seperti Rengat, Jeluntung dan Meranti menghiasi pulau seluar 50 ribu meter persegi ini. Dalam hutannya, hidup berbagai jenis hewan seperti Napu (sejenis kancil), Biawak, Penyu, Ular dan berbagai hewan lainnya. Yang unik di pulau ini ada musim-musim tertentu dimana berbagai jenis burung bisa sangat ramai. Penyu selalu naik ke pantai pada saat bertelur. Penyu menggali pasir hingga sedalam 1 meter dan menyimpan telurnya disana. Karena banyaknya penyu, pasir pantai selalu tampak berukir jejak binatang itu.
Snorkling dan diving
Pulau kedua adalah pulau Berhala terkecil yang paling dekat dengan pulau induk. Pulau ini terkadang menyatu dan kadang terpisah, tergantung pasang atau surut. Disinilah lokasi snorkling diving yang paling bagus. Kawasan snorkling ini memanjang mengikuti garis pantai ke arah dermaga di pulau induk. Bayangkan, pada kedalaman 9 meter, dasar laut masih bisa tampak dengan jelas. Di balik kebeningan itu, satu taman warna warni menunggu pengunjung. Tumbuhan ganggang, rumput laut, serta terumbu karang warna warni yang masih utuh. Disela-selanya, ikan-ikan dengan berbagai bentuk bergerombol, meliuk dan membentuk gerakan-gerakan yang khas, ikan-ikan berbagai ukuran dan variasi warna itu tidak mudah terganggu dengan kehadiran orang. Bisa dengan mudah didekati, hingga rasa-rasanya ingin menangkapnya. Karena keindahannya itu, sejumlah penyelam mengklaim taman-taman bawah air yang sebening kaca itu bisa dikatakan setara dengan yang terdapat di Long Island Malidives (Maladewa) di selatan India, Nusa Penida di Bali, perairan Maluku maupun Pulau Rubiah di Sabang, Aceh. Hal ini didukung pula koleksi biota lautnya yang juga unik dan langka seperti ketam kelapa, kima raksasa dan ikan bulu ayam. Sementara aktivitas diving yang bisa menembus kedalaman 9 meter dapat dilakukan dengan menggunakan alat selam yang bisa disewa dilokasi. Tentu saja tidak semua orang boleh melakukan diving disini. Pasalnya diving membutuhkan keahlian khusus.
Pulau ketiga jaraknya sekitar 50 meter dari pulau induk dan harus menyeberang menggunakan boat. Wisata yang tak kalah menarik untuk dilakukan disini adalah perjalanan memasuki gua. Gua itu menembus bukit yang di pulau tersebut. Separuh lubang gua tergenang air sementara bagian atasnya menjadi tempat bersarang burung walet. Perairan pulau ini merupakan yang terdalam dan curam. Seluruh bukit nyaris terdiri dari bebatuan raksasa yang oleh proses alam membentuk pola yang khas berlekuk indah dan enak dipandang. Jika memang punya waktu banyak dapat juga mencoba memancing. Ikan-ikan yang berukuran 3 kg ke atas siap mendebarkan jantung. Disini ikan kerapu bukan ikan yang istimewa lagi. Masih banyak jenis ikan lain yang ukuran dan tenaganya mengharuskan anda bermain tarik-tarikan sebelum berhasil menangkapnya. Karekteristik pula Berhala yang berbatu batu disekelilingnya memberikan kemungkinan bagi pemancing mendapatkan tempat yang strategis sekaligus nyaman untuk berburu ikan.
Sumber : http://serdangbedagaikab.go.id
Foto : http://doniismanto.files.wordpress.com
Kabupaten Serdang Bedagai merupakan salah satu kabupaten baru di Propinsi Sumatera Utara hasil pemekaran Kabupaten Deli Serdang sebagai kabupaten induknya. Kabupaten Serdang Bedagai dibentuk berdasarkan Undang-undang No. 36 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai di Propinsi Sumatera Utara. Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai dengan ibukotanya Sei Rampah secara geografis terletak pada koordinat 030 01‘ 12‘’ LU – 030 40‘ 48‘’ LU dan 980 45‘ 00‘’ BT – 990 18‘ 36‘’ BT. Secara administrasi Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai terletak pada :
* Sebelah Utara: Berbatasan dengan selat Malaka.
* Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Kabupaten Simalungun.
* Sebelah Timur: Berbatasan dengan Kabupaten Batu Bara.
* Sebelah Barat: Berbatasan dengan Sungai Ular dan Sungai Buaya Kabupaten Deli Serdang
Di Kabupaten Serdang Bedagai terdapat Pulau Berhala yang secara administrasi berada di wilayah Kecamatan Tanjung Beringin tepatnya di Desa Bagan Kuala. Secara Geografis Pulau Berhala terletak pada koordinat 030 46‘ 38‘’ LU dan 990 30’ 03’’ BT di sebelah barat Pulau ini berbatasan dengan daratan Sumatera Utara sedangkan di sebelah timur berbatasan langsung dengan Semenanjung Malaysia. Jarak antara Pulau Berhala dengan Dermaga Desa Bagan Kuala (biasa disebut Dermaga TPI) adalah ± 22 Km sedangkan jarak antara Pulau Berhala dengan Pelabuhan Belawan ± 65 Km. Pulau Berhala diapit oleh 2 pulau kecil, yakni Pulau Sokong Nenek (pulau yang menyatu dengan pulau induk pada saat air surut dan memisah pada saat air pasang) yang terletak disebelah timur Pulau Berhala dan Pulau Sokong Siembang (Pulau yang berjarak ± 800 m sebelah barat Pulau Berhala). Di Pulau Berhala tidak terdapat penduduk (warga) yang menetap, yang ada hanya petugas KAMLA (Keamanan Laut) dari TNI-AL dan petugas Navigasi dari Departemen Perhubungan. Setelah diadakan pengukuran dengan metode Tracking dengan alat GPS Luas Pulau Berhala (pulau induk) adalah ± 44,57 Ha, luas Pulau Sokong Nenek ± 0,5 Ha dan luas Pulau Sokong Siembang ± 1,5 Ha. Mengenai bentuk Pulau Berhala, ada beberapa intrepretasi dan asumsi mengenai bentuknya, tergantung dengan metode apa digunakan untuk melihat bentuk Pulau berhala tersebut. Berikut ini menggambarkan asumsi bentuk Pulau berhala dengan menggunakan metode hasil analisis Citra dan dengan metode Tracking dengan menggunakan alat GPS langsung di lapangan.
Pulau Berhala dihiasi oleh berbagai macam tumbuhan dan didiami berbagai macam satwa yang dilindungi antara lain Biawak, Penyu, Ular, Napu (sejenis Kancil) dan lain-lain. Pada awal dan akhir tahun pantai Pulau Berhala menjadi tempat persinggahan Penyu untuk bertelur. Pada saat-saat tertentu pula pulau ini menjadi tempat persinggahan burung-burung yang melakukan migrasi. Panjang garis pantai Pulau Berhala ± 700 m dengan sebagian besar pantainya merupakan gugusan batu-batuan besar. Pantai pasir antara Pulau Berhala dan Pulau Sokong Nenek merupakan tempat bertelurnya Penyu. Terumbu Karang yang ada di sekitar Pulau Berhala umumnya merupakan Terumbu Karang muda yang harus dilindungi. Di pulau ini cocok dilakukan kegiatan Snorkling Diving (olah raga menyelam). Dengan keindahan dan keragaman biota bawah lautnya dan kejernihan airnya, banyak penyelam mengklaim bahwa lokasi ini dapat disetarakan dengan lokasi-lokasi Snorkling Diving di Long Island Malidives (Maladewa), Nusa Penida (Bali), Perairan Maluku, Pulau Rubiah (Sabang, Aceh).
Di Pulau Sokong Siembang terdapat gua alami yang menembus bukit di pulau tersebut. Sebagian lubang dari gua tergenang air sementara bagian atasnya menjadi tempat bersarangnya Burung Walet. Pulau Berhala dapat juga digunakan sebagai lokasi memancing. Ikan-ikan dengan ukuran besar banyak terdapat di perairan sekitar Pulau Berhala. Taman-taman bawah air Pulau Berhala juga banyak menyimpan biota-biota langka dan unik seperti Ketam Kelapa (Bigus Latro), Kima Raksasa Tridacna Gigas) dan Ikan Bulu Ayam (Lion Fish). Di Pulau Berhala terdapat Hutan Primer yang pohon-pohonnya sudah berumur sangat tua. Hutan tersebut merupakan penyangga ketersediaan air tawar di daerah ini. Mata air yang memancar dari akar-akar pohon dan bebatuan sangat bersih dan jernih dengan kualitas yang sangat baik. Banyak Nelayan yang berlayar di sekitar Selat Malaka yang selalu singgah di Pulau ini untuk mengambil persediaan air tawar. Akan tetapi status Hutan yang ada di Pulau Berhala ini belum jelas apakah dikategorikan sebagai Hutan Lindung atau tidak. Namun di dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2006-2016 disebutkan bahwa kawasan Pulau Berhala adalah Kawasan Pariwisata Bahari yang Berwawasan Lingkungan (Ecomarine Tourism), yang berarti merupakan bagian dari Kawasan Budidaya.
Geografis
* Luas Pulau Induk : + 44,75 Ha
* Luas Pulau Sokong Nenek: + 0,5 Ha
* Luas Pulau Sokong Siembang: + 1,5 Ha
* Terletak Diposisi : 030 46’ 38” Lintang Utara dan 990 30’ 03” Bujur Timur
* Panjang Garis Pantai: + 700 m
* Pulau ini berbatasan dengan daratan Sumatera Utara di sebelah Barat dan Semenanjung Malaysia di sebelah Timur
Satwa
* Memiliki macam satwa yang dilindungi antara lain Biawak, Penyu, Ular, Napu (sejenis Kancil) dan lain-lain serta merupakan tempat persinggahan Penyu untuk bertelur pada akhir tahun dan menjadi tempat persinggahan burung-burung yang melakukan migrasi pada saat-saat tertentu.
* Pantai pasir antara Pulau Berhala dan Pulau Sokong Nenek merupakan tempat bertelurnya Penyu
* Memiliki Terumbu Karang yang umumnya merupakan Terumbu Karang muda
* Terdapatnya gua alami yang menembus bukit di Di Pulau Sokong Siembang yang sebagian lubangnya tergenang air sementara bagian atasnya menjadi tempat bersarangnya Burung Walet.
* Memilik taman bawah air yang banyak menyimpan biota-biota langka dan unik seperti Ketam Kelapa (Bigus Latro), Kima Raksasa Tridacna Gigas) dan Ikan Bulu Ayam (Lion Fish).
Program Dan Kegiatan yang Telah Dilaksanakan Pada Tahun 2006 dan 2007
Program dan kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun 2006 adalah berupa pembangunan 1 (satu) unit Pos Jaga untuk Petugas Keamanan Laut (KAMLA) yang sumber dananya adalah APBD Kabupaten Serdang Bedagai TA 2006. Sedangkan pada tahun 2007 mendapat alokasi dana sebesar Rp. 1.912.250.000,- yang bersumber dari dana APBN melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya, yang Program dan kegiatannya adalah sebagai berikut :
* Program Penyediaan Air Minum
o Pembangunan Reservoar (Bak penampung air) 1 paket
o Penyediaan air bersih melalui penyediaan Jaringan perpipaan 1 paket
o Pengadaan Mesin Pembangkit Listrik menggunakan Tenaga Matahari (Solar Shell) 1 paket
* Program Pengembangan Permukiman
o Penyusunan RDTRK Pulau Berhala 1 paket
o Pembangunan Strager 1 unit
o Pembangunan jalan lingkungan 1 paket
o Pembuatan Hand Rail tangga 1 paket
o Renovasi Lantai Anak Tangga 1 paket
Pengembangan Pulau Berhala
Sesuai Perda Kabupaten Serdang Bedagai No. 12 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Pulau Berhala Serdang Bedagai sebagai Kawasan Eco Marine Tourism (Wisata Bahari Berwawasan Lingkungan) dan arahan dari Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2006-2016 yang baru saja disahkan menjadi Perda disebutkan bahwa kawasan Pulau Berhala adalah Kawasan Pariwisata Bahari yang Berwawasan Lingkungan (Eco Marine Tourism), maka sudah jelas bahwa Pulau Berhala sebagai salah satu pulau terluar Negara Republik Indonesia perlu perhatian khusus, selain untuk penegasan kedaulatan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) juga dapat dikembangkan untuk daerah kunjungan wisata Eco Marine Tourism yaitu konservasi Penyu dan Taman bawah laut. Pemanfaatan Pulau Berhala diarahkan kepada beberapa aspek :
Aspek Perikanan dan Kelautan
Dimana Pulau Berhala dimanfaatkan oleh nelayan sebagai tempat berlindung dari ombak dan sebagai tempat memancing atau lokasi mencari ikan.
Aspek Pariwisata
Di pulau ini cocok dilakukan kegiatan Snorkling Diving (olah raga menyelam). Dengan keindahan dan keragaman biota bawah lautnya dan kejernihan airnya, banyak penyelam mengklaim bahwa lokasi ini dapat disetarakan dengan lokasi-lokasi Snorkling Diving di Long Island Malidives (Maladewa), Nusa Penida (Bali), Perairan Maluku, Pulau Rubiah (Sabang, Aceh).
Aspek Konservasi
Kawasan Pulau Berhala sangat berpotensi sebagai tempat penangkaran Penyu Hijau yang bertelur di Pantai Pasir sekitar Pulau Sokong Nenek.
Pemanfaatan Pulau Berhala Aspek Perikanan dan Kelautan
Sebagai tempat berlindung dari ombak dan tempat memancing atau lokasi mencari ikan bagi nelayan.
Aspek Pariwisata
Sebagai tempat kegiatan Snorkling Diving (olah raga menyelam)
Aspek Konservasi
Sebagai tempat penangkaran Penyu Hijau yang bertelur di Pantai Pasir sekitar Pulau Sokong Nenek
Akses
Aksesibilitas menuju Pulau Berhala adalah dengan menggunakan transportasi laut, yakni dengan menggunakan Kapal Motor yang bergerak mulai dari Dermaga TPI Bagan Kuala, Tanjung Beringin yang lamanya perjalanan ± 3 jam sedangkan jika perjalanan dimulai dari Pelabuhan Belawan lama perjalanan ± 4 jam. Namun transportasi laut yang menuju pulau berhala tidak mempunyai frekuensi yang tetap dan harus melalui prosedur penyewaan yang tentunya membutuhkan biaya yang relatif mahal. Disamping itu juga disebabkan oleh pendangkalan di sekitar muara di Bagan Kuala maka kapal-kapal yang menuju ke perairan Selat Malaka yang melalui Muara Bagan Kuala sering mengalami hambatan, yakni terpacaknya perahu di sekitar muara.
* Pada waktu-waktu tertentu gelombang laut di sekitar Selat Malaka yang menuju Pulau Berhala sangat tinggi, sehingga jika ingin pergi ke Pulau Berhala harus memperhitungkan musim angin di kawasan perairan tersebut.
* Penduduk yang mendiami pulau tersebut tidak bersifat menetap, yakni petugas KAMLA (Keamanan Laut) dari TNI-AL dan petugas Navigasi dari Departemen Perhubungan yang sifatnya bergilir sesuai tugas masing-masing, sehingga kebutuhan hidup sehari-hari sifatnya sementara saja.
* Regulasi yang mengatur mengenai keberadaan Pulau ini adalah Perpres No. 78 Tahun 2005 dan Perda Kabupaten Serdang Bedagai No. 12 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Pulau Berhala Serdang Bedagai sebagai Kawasan Eco Marine Tourism (Wisata Bahari Berwawasan Lingkungan), namun dalam pelaksanaannya belum dinyatakan secara spesifik bagaimana bentuk pengelolaan pulau ini agar menjadi berkembang sebagaimana yang diharapkan.
Pulau Berhala Menjadi Salahsatu Ikon Wisata
Pulau Berhala kini mulai dibenahi Pemkab Sergai untuk menarik investor. Potensi wisatanya yang begitu besar sangat mungkin membuat pulau ini menjadi salah satu ikon wisata di Sumatera Utara. Pulau seluas 5 ha ini masuk dalam wilayah Kecamatan Tanjung Beringin dan merupakan salah satu pulau terluar Indonesia yang berbatas dengan Malaysia. Berada di titik koordinat 030 46’38”U dan 990 30’03”T, Pulau Berhala hanya berjarak 17 km dari bibir pantai Tanjung Beringin atau 65 km dari Belawan Medan.
Kawasan pulau Berhala terdiri dari tiga pulau kecil yakni Pulau Berhala, Pulau Sokong Siembang dan Pulau Sokong Nenek. Potensi wisata yang dimiliki pulau ini memang luar biasa. Laut yang bersih dan jernis serta alam tropis yang benar-benar belum tersentuh. Dengan alam yang mempesona itu dan berada di perbatasan, April lalu, Bupati Sergai HT Erry Nuradi memacangkan plank nama pulau tersebut dalam acara peringatan hari Bumi. Pemancangan plank ini menurut Bupati untuk memperjelas bahwa pulau ini adalah wilayah Indonesia dan menghindari sengketa dengan daerah lain. Menurutnya pemerintah pusat telah berjanji akan memprioritaskan pembangunan di pulau-pulau terluar. “Anggarannya diambil dari APBN 2006, “katanya.
Untuk membangun pulau kecil yang memiliki panjang pantai 700 m berpasir putih ini kata Bupati diperlukan investor yang betul-betul serius. Karenanya Pemkab terus berupaya agar dapat mendatangkan pemodal yang mau membangun sarana dan prasarana wisata. Karenanya, untuk mendukung keinginan tersebut Pemkab terus memperhatikan beberapa fasilitas seperti listrik, air bersih, penginapan dan sarana transportasi. Setidaknya ini untuk memancing wisatawan lokal maupun mancanegara datang.
Eksotisme pulau Berhala
Anda yang ingin menikmati keindahan alam ditempat yang tenang jauh dari keriuhan, agaknya bisa mencoba wisata pulau ini: pulau Berhala. Kawasan pantainya asri, sementara agak jauh kedalam pulau, hutan lebat model Arizona dapat menjadi petualangan yang menakjubkan. Pulau Berhala, yang ada di kecamatan Tanjung Beringin, Serdang Bedagai saat ini tengah dikembangkan menjadi objek wisata andalan Sumut setelah Danau Toba, Brastagi, dan pulau Nias. Perjalanan paling mudah ke sana bisa dimulai dari Restoran Marina, Belawan, Medan. PT. Dian Anugrah Victoria Indonesia adalah satu-satunya perusahaan penyedia jasa transportasi ke pulau ini dengan speed boat. Itupun masih terbatas pada hari-hari tertentu.
Jarak dari Belawan ke Pulau Berhala sekitar 65 km. Bila ditempuh dengan boat biasa, waktu tempuh yang bisa 4-8 jam. Tapi dengan Super Star yang dilengkapi GPS dan kabin yang nyaman, perjalanan hanya sekitar 1,5 jam. Bahkan untuk jenis Super Star Sporty, cukup satu jam. Karena waktu tempuh yang lebih cepat, tamu bisa berkunjung tanpa bermalam di pulau ini. Belum dibangunnya penginapan permanen berbentuk resort justru membuat suasana pulai terasa alami, back to nature.
Pulau Berhala sebenarnya merupakan kawasan yang terdiri dari tiga pulau, masing-masing pulau memiliki kekhasan sendiri. Pulau induk yang menjadi lokasi penginapan dan menara suar didirikan memiliki hutan yang lebat. Pohon-pohon besar seperti Rengat, Jeluntung dan Meranti menghiasi pulau seluar 50 ribu meter persegi ini. Dalam hutannya, hidup berbagai jenis hewan seperti Napu (sejenis kancil), Biawak, Penyu, Ular dan berbagai hewan lainnya. Yang unik di pulau ini ada musim-musim tertentu dimana berbagai jenis burung bisa sangat ramai. Penyu selalu naik ke pantai pada saat bertelur. Penyu menggali pasir hingga sedalam 1 meter dan menyimpan telurnya disana. Karena banyaknya penyu, pasir pantai selalu tampak berukir jejak binatang itu.
Snorkling dan diving
Pulau kedua adalah pulau Berhala terkecil yang paling dekat dengan pulau induk. Pulau ini terkadang menyatu dan kadang terpisah, tergantung pasang atau surut. Disinilah lokasi snorkling diving yang paling bagus. Kawasan snorkling ini memanjang mengikuti garis pantai ke arah dermaga di pulau induk. Bayangkan, pada kedalaman 9 meter, dasar laut masih bisa tampak dengan jelas. Di balik kebeningan itu, satu taman warna warni menunggu pengunjung. Tumbuhan ganggang, rumput laut, serta terumbu karang warna warni yang masih utuh. Disela-selanya, ikan-ikan dengan berbagai bentuk bergerombol, meliuk dan membentuk gerakan-gerakan yang khas, ikan-ikan berbagai ukuran dan variasi warna itu tidak mudah terganggu dengan kehadiran orang. Bisa dengan mudah didekati, hingga rasa-rasanya ingin menangkapnya. Karena keindahannya itu, sejumlah penyelam mengklaim taman-taman bawah air yang sebening kaca itu bisa dikatakan setara dengan yang terdapat di Long Island Malidives (Maladewa) di selatan India, Nusa Penida di Bali, perairan Maluku maupun Pulau Rubiah di Sabang, Aceh. Hal ini didukung pula koleksi biota lautnya yang juga unik dan langka seperti ketam kelapa, kima raksasa dan ikan bulu ayam. Sementara aktivitas diving yang bisa menembus kedalaman 9 meter dapat dilakukan dengan menggunakan alat selam yang bisa disewa dilokasi. Tentu saja tidak semua orang boleh melakukan diving disini. Pasalnya diving membutuhkan keahlian khusus.
Pulau ketiga jaraknya sekitar 50 meter dari pulau induk dan harus menyeberang menggunakan boat. Wisata yang tak kalah menarik untuk dilakukan disini adalah perjalanan memasuki gua. Gua itu menembus bukit yang di pulau tersebut. Separuh lubang gua tergenang air sementara bagian atasnya menjadi tempat bersarang burung walet. Perairan pulau ini merupakan yang terdalam dan curam. Seluruh bukit nyaris terdiri dari bebatuan raksasa yang oleh proses alam membentuk pola yang khas berlekuk indah dan enak dipandang. Jika memang punya waktu banyak dapat juga mencoba memancing. Ikan-ikan yang berukuran 3 kg ke atas siap mendebarkan jantung. Disini ikan kerapu bukan ikan yang istimewa lagi. Masih banyak jenis ikan lain yang ukuran dan tenaganya mengharuskan anda bermain tarik-tarikan sebelum berhasil menangkapnya. Karekteristik pula Berhala yang berbatu batu disekelilingnya memberikan kemungkinan bagi pemancing mendapatkan tempat yang strategis sekaligus nyaman untuk berburu ikan.
Sumber : http://serdangbedagaikab.go.id
Foto : http://doniismanto.files.wordpress.com