Oleh : I Wayan Suardana, IB. Astina, dan Made Kusuma Negara
Pendahuluan
Desa Timuhun sebagai salah satu desa yang diunggulkan Pemerintah Kabupaten Klungkung, Bali. untuk pengembangan pariwisata, tiba saatnya untuk melakukan penataan dan pembenahan terhadap semua aset dan potensi yang ada. Desa wisata merupakan suatu bentuk pariwisata yang memanfaatkan potensi alam pedesaan sebagai daya tarik wisata. Potensi pedesaan tersebut bisa berupa potensi alam dan budaya. Desa Timuhun sebagai salah satu desa yang memiliki potensi wisata tersebut secara fisik dan non fisik layak untuk dikunjungi wisatawan. Potensi-potensi tersebut dalam perkembangannya harus dibarengi oleh adanya kualitas sumber daya manusia yang baik. Untuk itu perlu ditanamkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya aspek-aspek sapta pesona yang menunjang keberlanjutan pariwisata Timuhun. Melihat pentingnya hal tersebut di atas maka perlu dilakukan penyuluhan-penyuluhan.
Selain itu pelatihan Bahasa Inggris sebagai sarana komunikasi masyarakat dengan wisatawan perlu dilakukan untuk mengantisipasi datangnya wisatawan. Dari hal tersebut muncul suatu permasalahan bagaimanakah strategi pembentukan pokdarwis dan pelatihan Bahasa Inggris dalam peningkatan citra pariwisata di Desa Timuhun, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat lokal pentingnya sikap sadar wisata dan Bahasa Inggris dalam upaya peningkatan citra pariwisata Timuhun. Dengan peningkatan pengetahuan tentang sadar wisata yang efektif, maka dapat diharapkan pengembangan Desa Wisata Timuhun dapat berjalan dengan baik dan cepat.
Metode Pemecahan Masalah
Realisasi pembentukan pokdarsis dan pelatihan Bahasa Inggris di Desa Timuhun dilakukan dengan beberapa metode yaitu penyuluhan, pelatihan, dan kaji tindak berupa penataan dan penghijauan untuk mewujudkan sapta pesona. Adapun sasaran utama dari kegiatan ini adalah tokoh masyarakat, pemuda dan anggota PKK yang sudah terorganisasi dengan baik.
Hasil Dan Pembahasan
Kegiatan pelatihan dan penyuluhan dilaksanakan Kantor Kepala Desa Timuhun, yang dihadiri oleh para pemuka masyarakat, pemuda dan anggota PKK Timuhun sehingga kegiatan ini dapat mencapai sasaran yang tepat sertan yang diharapkan. Hal ini terlihat dari kehadiran peserta peserta kegiatan tepat waktu dan sesuai dengan undangan. Selain itu dapat terlihat dari antosiasme masyarakat dalam menerima kedatangan orang asing (tim penyuluh) tanpa ada suatu sikap antipati, yang artinya dari konsep sapta pesona, masyarakat sangat toleransi dalam menerima kedatangan orang asing walaupun tetap waspada.
Secara khusus kegiatan dilakukan dalam empat bentuk yaitu:
1. Penyuluhan Sadar Wisata
Sadar Wisata adalah pengertian yang mendalam pada orang, seorang atau sekelompok orang yang terwujud dalam pemikiran, sikap dan tingkah laku yang mendukung pengembangan pariwisata. Sebagai wujud dari sadar wisata, juga diterangkan sapta pesona yaitu tujuh unsur atau kondisi yang dapat meningkatkan daya pariwisata, antara lain aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah dan kenangan.
2. Pembentukan Pokdarwis
Dalam menciptakan sadar wisata, harus diikuti dengan adanya perubahan pola sikap/prilaku masyarakat yang mengarah pada sapta pesona. Untuk mewujudkan dan mengawasi hal tersebut perlu dibentuk lembaga/kelompok kecil yang bertugas untuk menangani kepariwisataan di Desa Timuhun. Kelompok ini yang akan menginventarisasi potensi dan masalah yang terkait pariwisata, serta sebagai media apabila ada instansi yang berkepentingan dengan pariwisata di Desa Timuhun. Pembentukan dilakukan atas kesepakatan bersama tiga banjar yang ada di Desa Timuhun, yaitu Banjar Tengah, Banjar Kawan, dan Banjar Kaler, serta disetujui oleh kepala desa. Tetapi sementara masih perlu dilakukan sosialisasi yang menyeluruh untuk struktur organisasi yang lengkap.
3. Pelatihan Bahasa Inggris
Dalam upaya pengembangan objek wisata di Desa Timuhun, maka diperlukan kursus-kursus bahasa asing khususnya Bahasa Inggris kepada masyarakat. Dalam aplikasinya di Desa Timuhun kelompok yang paling membutuhkan adalah kelompok PKK Desa Timuhun. Telah dilakukan pelatihan bahasa walaupun hanya pada tataran bahasa keseharian yang terpakai berkomunikasi. Waktu yang terbatas, kelompok yang cukup banyak sekitar 30 orang, dan umur peserta yang cukup tua menjadi penghambat dalam penyampaian materi. Hal ini disiasati dengan memberikan buku saku (buku kecil yang dibuat tim) sebagai pegangan peserta pelatihan.
4. Penataan Lingkungan dan Penanaman Pohon Penghijauan
Sebagai wujud aplikasi sadar wisata, dilakukan pula penataan kawasan. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah kerja bakti penanaman pohon penghijauan di sepanjang jalan utama jalur wisata Desa Timuhun. Sebagai upaya pemeliharaan tanaman sepenuhnya diserahkan pada masyarakat Desa Timuhun.
Simpulan dan Saran
Simpulan
Secara umum kegiatan berjalan lancar karena dihadiri oleh seluruh stakeholder yang menjadi sasaran dalam kegiatan ini. Terlebih lagi dari tiga dua program yang dijadwalkan, dapat dilaksanakan dengan baik. Bahkan program penataan/kaji tindak berupa penghijauan merupakan program tambahan yang dapat berjalan dengan baik dan dihadiri oleh masyarakat.
Saran
Pemerintah Kabupten Klungkung bersama masyarakat setempat agar lebih memfokuskan pada peningklatan kualitas SDM pariwisata masyarakat lokal dengan pelatihan atau penyuluhan. Selain itu perlu juga dilakukan pelatihan bahasa Inggris lanjutan sebagai upaya peningkatan SDM pariwisata tersebut.
Ucapan Terima Kasih
Atas bantuan dan kerjasama yang baik, diucapkan terima kasih kepada:
1. Rektor Universitas Udayana.
2. Ketua LPM Universitas Udayana.
3. Ketua PS.Pariwisata Universitas Udayana.
4. Kepala Desa Timuhun dan staf.
5. Masyarakat Desa Timuhun.
6. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu atas segala bantuannya. Semoga budi baiknya mendapat pahala yang setimpal.
Daftar Pustaka
-------. 2004. Laporan KKN. Universitas Udayana Tahun 2001 di Desa Timuhun.
Fandeli, Chafid. 1995. Dasar-dasar Manajemen Kepariwisataan Alam. Yogyakarta: Liberty.
Netra Subadiyasa, N. 2001. Buku Pedoman Pengabdian kepada Masyarakat. Bali: LPM Universitas Udayana.
Palupi, Santi & Rahmat Ingkadijaya. 2000. “Pelatihan bagi Masyarakat untuk Meningkatkan Peran sertanya dalam Pembangunan Pariwisata Pedesaan”, dalam Jurnal Ilmiah Pariwisata, Vol.5. 1 Agustus 2000. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti.
Suci Murni. 2000. Pengantar Pariwisata. (Buku Ajar). Badung: Politeknik Negeri Bali
__________
I Wayan Suardana, IB. Astina, dan Made Kusuma Negara, Program Studi Pariwisata Universitas Udayana, Bali.
Sumber : http://ejournal.unud.ac.id
Pendahuluan
Desa Timuhun sebagai salah satu desa yang diunggulkan Pemerintah Kabupaten Klungkung, Bali. untuk pengembangan pariwisata, tiba saatnya untuk melakukan penataan dan pembenahan terhadap semua aset dan potensi yang ada. Desa wisata merupakan suatu bentuk pariwisata yang memanfaatkan potensi alam pedesaan sebagai daya tarik wisata. Potensi pedesaan tersebut bisa berupa potensi alam dan budaya. Desa Timuhun sebagai salah satu desa yang memiliki potensi wisata tersebut secara fisik dan non fisik layak untuk dikunjungi wisatawan. Potensi-potensi tersebut dalam perkembangannya harus dibarengi oleh adanya kualitas sumber daya manusia yang baik. Untuk itu perlu ditanamkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya aspek-aspek sapta pesona yang menunjang keberlanjutan pariwisata Timuhun. Melihat pentingnya hal tersebut di atas maka perlu dilakukan penyuluhan-penyuluhan.
Selain itu pelatihan Bahasa Inggris sebagai sarana komunikasi masyarakat dengan wisatawan perlu dilakukan untuk mengantisipasi datangnya wisatawan. Dari hal tersebut muncul suatu permasalahan bagaimanakah strategi pembentukan pokdarwis dan pelatihan Bahasa Inggris dalam peningkatan citra pariwisata di Desa Timuhun, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat lokal pentingnya sikap sadar wisata dan Bahasa Inggris dalam upaya peningkatan citra pariwisata Timuhun. Dengan peningkatan pengetahuan tentang sadar wisata yang efektif, maka dapat diharapkan pengembangan Desa Wisata Timuhun dapat berjalan dengan baik dan cepat.
Metode Pemecahan Masalah
Realisasi pembentukan pokdarsis dan pelatihan Bahasa Inggris di Desa Timuhun dilakukan dengan beberapa metode yaitu penyuluhan, pelatihan, dan kaji tindak berupa penataan dan penghijauan untuk mewujudkan sapta pesona. Adapun sasaran utama dari kegiatan ini adalah tokoh masyarakat, pemuda dan anggota PKK yang sudah terorganisasi dengan baik.
Hasil Dan Pembahasan
Kegiatan pelatihan dan penyuluhan dilaksanakan Kantor Kepala Desa Timuhun, yang dihadiri oleh para pemuka masyarakat, pemuda dan anggota PKK Timuhun sehingga kegiatan ini dapat mencapai sasaran yang tepat sertan yang diharapkan. Hal ini terlihat dari kehadiran peserta peserta kegiatan tepat waktu dan sesuai dengan undangan. Selain itu dapat terlihat dari antosiasme masyarakat dalam menerima kedatangan orang asing (tim penyuluh) tanpa ada suatu sikap antipati, yang artinya dari konsep sapta pesona, masyarakat sangat toleransi dalam menerima kedatangan orang asing walaupun tetap waspada.
Secara khusus kegiatan dilakukan dalam empat bentuk yaitu:
1. Penyuluhan Sadar Wisata
Sadar Wisata adalah pengertian yang mendalam pada orang, seorang atau sekelompok orang yang terwujud dalam pemikiran, sikap dan tingkah laku yang mendukung pengembangan pariwisata. Sebagai wujud dari sadar wisata, juga diterangkan sapta pesona yaitu tujuh unsur atau kondisi yang dapat meningkatkan daya pariwisata, antara lain aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah dan kenangan.
2. Pembentukan Pokdarwis
Dalam menciptakan sadar wisata, harus diikuti dengan adanya perubahan pola sikap/prilaku masyarakat yang mengarah pada sapta pesona. Untuk mewujudkan dan mengawasi hal tersebut perlu dibentuk lembaga/kelompok kecil yang bertugas untuk menangani kepariwisataan di Desa Timuhun. Kelompok ini yang akan menginventarisasi potensi dan masalah yang terkait pariwisata, serta sebagai media apabila ada instansi yang berkepentingan dengan pariwisata di Desa Timuhun. Pembentukan dilakukan atas kesepakatan bersama tiga banjar yang ada di Desa Timuhun, yaitu Banjar Tengah, Banjar Kawan, dan Banjar Kaler, serta disetujui oleh kepala desa. Tetapi sementara masih perlu dilakukan sosialisasi yang menyeluruh untuk struktur organisasi yang lengkap.
3. Pelatihan Bahasa Inggris
Dalam upaya pengembangan objek wisata di Desa Timuhun, maka diperlukan kursus-kursus bahasa asing khususnya Bahasa Inggris kepada masyarakat. Dalam aplikasinya di Desa Timuhun kelompok yang paling membutuhkan adalah kelompok PKK Desa Timuhun. Telah dilakukan pelatihan bahasa walaupun hanya pada tataran bahasa keseharian yang terpakai berkomunikasi. Waktu yang terbatas, kelompok yang cukup banyak sekitar 30 orang, dan umur peserta yang cukup tua menjadi penghambat dalam penyampaian materi. Hal ini disiasati dengan memberikan buku saku (buku kecil yang dibuat tim) sebagai pegangan peserta pelatihan.
4. Penataan Lingkungan dan Penanaman Pohon Penghijauan
Sebagai wujud aplikasi sadar wisata, dilakukan pula penataan kawasan. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah kerja bakti penanaman pohon penghijauan di sepanjang jalan utama jalur wisata Desa Timuhun. Sebagai upaya pemeliharaan tanaman sepenuhnya diserahkan pada masyarakat Desa Timuhun.
Simpulan dan Saran
Simpulan
Secara umum kegiatan berjalan lancar karena dihadiri oleh seluruh stakeholder yang menjadi sasaran dalam kegiatan ini. Terlebih lagi dari tiga dua program yang dijadwalkan, dapat dilaksanakan dengan baik. Bahkan program penataan/kaji tindak berupa penghijauan merupakan program tambahan yang dapat berjalan dengan baik dan dihadiri oleh masyarakat.
Saran
Pemerintah Kabupten Klungkung bersama masyarakat setempat agar lebih memfokuskan pada peningklatan kualitas SDM pariwisata masyarakat lokal dengan pelatihan atau penyuluhan. Selain itu perlu juga dilakukan pelatihan bahasa Inggris lanjutan sebagai upaya peningkatan SDM pariwisata tersebut.
Ucapan Terima Kasih
Atas bantuan dan kerjasama yang baik, diucapkan terima kasih kepada:
1. Rektor Universitas Udayana.
2. Ketua LPM Universitas Udayana.
3. Ketua PS.Pariwisata Universitas Udayana.
4. Kepala Desa Timuhun dan staf.
5. Masyarakat Desa Timuhun.
6. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu atas segala bantuannya. Semoga budi baiknya mendapat pahala yang setimpal.
Daftar Pustaka
-------. 2004. Laporan KKN. Universitas Udayana Tahun 2001 di Desa Timuhun.
Fandeli, Chafid. 1995. Dasar-dasar Manajemen Kepariwisataan Alam. Yogyakarta: Liberty.
Netra Subadiyasa, N. 2001. Buku Pedoman Pengabdian kepada Masyarakat. Bali: LPM Universitas Udayana.
Palupi, Santi & Rahmat Ingkadijaya. 2000. “Pelatihan bagi Masyarakat untuk Meningkatkan Peran sertanya dalam Pembangunan Pariwisata Pedesaan”, dalam Jurnal Ilmiah Pariwisata, Vol.5. 1 Agustus 2000. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti.
Suci Murni. 2000. Pengantar Pariwisata. (Buku Ajar). Badung: Politeknik Negeri Bali
__________
I Wayan Suardana, IB. Astina, dan Made Kusuma Negara, Program Studi Pariwisata Universitas Udayana, Bali.
Sumber : http://ejournal.unud.ac.id